Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumatera Utara memperketat pengawasan pendistribusian beras untuk mengantisipasi permainan spekulan di wilayah ini.

"Kita efektifkan pengawasan setiap minggu. Agar mengantisipasi permain spekulan. Kita aktif mengatasinya," ujar Kepala Disperindag ESDM Sumut, Mulyadi Simatupang, di Medan, Senin.

Mulyadi mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan mendatangi sejumlah kilang-kilang padi yang ada di Sumut untuk mengetahui penyebab kenaikan harga beras yang beberapa pekan ini mengalami kenaikan harga.

"Dengan pengecekan tersebut pihaknya berharap ada penyesuaian data antara produksi beras dengan pasokan di pasar-pasar tradisional," kata Mulyadi.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan melakukan intervensi harga beras dengan melakukan pasar murah yang dilaksanakan di Kantor Disperindag ESDM Sumut di setiap Jumat dan Sabtu.
"Termasuk, menyampaikan surat imbauan kepada Pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan hal yang sama di wilayah masing-masing," sebutnya.

Ia menjelaskan berdasarkan pantauan Disperindag ESDM Sumut ke Pasar-pasar Tradisional di Kota Medan, pedagang mengeluh lantaran susah memperoleh beras lokal. Sedangkan, hasil produksi padi di Sumut surplus.

"Nah di mana salahnya? Ini kita mau mengurai dari hulu dan hilir, lebih enak cari solusi, tetap kita jalankan solusi saat ini. Mungkin persepsi, yang dilaporkan gabah misalnya 1 ton, ke kilang menyusut," kata Mulyadi

Ia melanjutkan dalam pantauan tersebut, pihaknya juga menemukan harga beras khususnya harga beras medium mengalami kenaikan berada di atas harga acuan tertinggi (HET).

"Saat kemarin kami lakukan sidak di beberapa pasar, kami menemukan harga beras medium dijual Rp15.000/kg paling mahal, padahal kalau harga yang di tetapkan hanya Rp11.500 per Kg," ujar Mulyadi.

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023