Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sibolga dan Pemerintah Kabupaten Nias bersama dengan kelompok tani Hasaradodo binaan Kpw BI Sibolga panen cabai merah.
Lahan budidaya cabe merah yang dikelola kelompok tani Hasaradodo seluas satu hektar, berada Desa Somi, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias.
Panen cabe merah dihadiri KPw BI Sibolga Yuliansyah Andrias diwakili Yudha Rizkianto Agoes, Manager Unit Pelaksana Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif dan Ekonomi Keuangan Syariah (UPPUKIS) BI Sibolga yang dilaksanakan pada Selasa (12/09).
Tugas pokok Bank Indonesia sebagai otoritas moneter yang diberikan tanggung jawab untuk menjaga stabilitas rupiah dari sisi barang dan jasa.
"Hal ini berkaitan dengan pengendalian inflasi, sehingga diperlukan pengembangan klaster pangan dalam mendukung pasokan komoditas volatile food serta peningkatan kapasitas ekonomi," ucapnya.
Lanjutnya, Bank Indonesia bersama pemerintah juga menginisiasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang menjadi komitmen bersama untuk mengoptimalkan langkah-langkah dalam rangka pengendalian inflasi dari sisi suplai serta mendorong peningkatan produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integrative, massif dan berdampak nasional.
"BI Sibolga juga mengapresiasi Poktan Hasaradodo yang sudah menerapkan pola tanam. Hal ini sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan khususnya cabai merah di Kepulauan Nias," ujarnya.
Di kesempatan itu, Yudha mewakili KPw BI Sibolga juga berpesan untuk terus mengembangkan budidaya cabai merah, dan berharap nantinya kebutuhan cabai merah di Kepulauan Nias sebagian besar dipasok dari Poktan Hasaradodo.
Mewakili Bupati Nias Yaatulo Gulo, Kepala Dinas PMD Yuwanman Lase mengapresiasi Bank Indonesia Sibolga yang sudah membantu mengembangkan cabai merah di desa tersebut.
"Kami juga meminta kepada Bank Indonesia Sibolga agar terus melakukan pembinaan kelompok tani Hasaradodo, dan berharap dapat mengembangkan budidaya cabai merah pada kelompok tani lainnya, sehingga nantinya kebutuhan cabai merah di Kabupaten Nias dapat diatasi, hal ini merupakan bagian dari usaha kita dalam pengendalian inflasi di daerah ini," kata Yuwanman Lase.
Untuk diketahui, pengembangan budidaya cabai merah lahan demplot di kelompok tani Hasaradodo saat ini sudah menggunakan MicrobacterAlfaafa -11 (MA-11), pupuk kompos yang berfungsi untuk mempercepat pengemposan .
Selain itu MA-11 mengandung bakteri Rhizobium sp yang beraktivitas mengikat nitrogen bebas, sehingga tanaman akan menjadi subur dan diperkirakan tingkat produksi cabai merah lahan demplot di kelompok tani Hasaradodo rata-rata 1 hingga 1,2 kg per batang atau 14,4 ton per Ha.
Panen cabai bersama ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Ketapang, Pertanian dan Perikanan Nias, Camat Gido, Kepala Desa Somi, Kepala Departemen Diakonia dan Pelmas BNKP GunungSitoli, Yayasan Bina Tani dan seluruh anggota Kelompok Tani Hasaradodo binaan BI Sibolga.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023