Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo mengatakan, Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sumut mesti meyakinkan masyarakat soal ekonomi syariah agar sektor tersebut semakin berkembang di wilayah itu.
"Sebenarnya ekonomi syariah berpotensi besar di Sumut karena penduduk muslimnya juga mayoritas (66,43 persen-red). Namun, terkadang masyarakat masih ragu, misalnya ketika menganggap perbankan syariah tidak terlalu jauh berbeda dengan bank konvensional," ujar Wahyu kepada ANTARA di Medan, Selasa.
Untuk itu, pria yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tersebut melanjutkan, KDEKS Sumut perlu mencari terobosan bagaimana membuat ekonomi syariah diterima di masyarakat.
Salah satu negara yang bisa dijadikan contoh untuk pengelolaan ekonomi syariah adalah Malaysia.
"Ekonomi syariah di Malaysia jauh lebih inovatif," kata Wahyu.
Kemudian, dia menyebut KDEKS idealnya dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa elemen keuangan syariah terutama perbankan dapat bekerja lebih efisien dibandingkan perbankan konvensional.
KDEKS diharapkannya pula dapat menerangkan bahwa perbankan syariah mampu bersaing di tengah kekuatan modal bank-bank umum.
"Sehingga kerja KDEKS lebih efektif," tutur Wahyu.
Selanjutnya, yang menurut akademisi yang menamatkan pendidikan masternya di Macquarie University, Australia, perlu dikembangkan supaya perekonomian syariah semakin menjamur adalah dengan menerapkan prinsip syariah di berbagai aspek, salah satunya pariwisata.
Contohnya, dia menambahkan, bisa saja dengan menjalankan prinsip syariah di hotel dan makanan.
"Itu untuk menyasar wisatawan asing terutama dari negara Islam. Hal ini bisa meningkatkan peranan ekonomi syariah dalam perekonomian Sumut," kata Wahyu.
Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sumut dikukuhkan oleh Gubernur Sumut periode 2018-2023 Edy Rahmayadi pada April 2023 di Medan, dengan Direktur Eksekutif KDEKS Ritha Fatimah Dalimunthe dan Wakil Direktur Eksekutif-nya Azizul Kholis.
Edy Rahmayadi ketika itu menyebut, aset perbankan syariah di Sumut terus mengalami meningkat. Per Januari 2023, totalnya tercatat sebesar Rp23,2 triliun, dengan dana pihak ketiga sebesar Rp19 triliun dan jumlah pembiayaan sebesar Rp16,2 triliun.
Selain itu, "market share" aset syariah mencapai sebesar 5,98 persen dari total aset bank umum di Sumatera Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023