Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin mengatakan, tingginya harga beras berpotensi menghadirkan inflasi di Sumut pada September 2023.
"Kalau dilihat dari kenaikan harga beras saja, potensi inflasinya bisa 0,5 persen," ujar Gunawan kepada ANTARA di Medan, Rabu.
Pria yang juga Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut itu melanjutkan, hal tersebut belum ditambah dengan mendakinya harga komoditas lain seperti cabai merah dan cabai rawit yang membuat Sumut, sehingga kemungkinan mengalami inflasi 0,8 persen pada bulan kesembilan tahun 2023.
Oleh sebab itu, Gunawan berharap pemerintah melalui Perum Bulog Kanwil Sumut terus melakukan upaya untuk menekan harga salah satunya melalui pendistribusian beras untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Menurut dia, penyaluran beras SPHP itu langkah jangka pendek yang tepat. Akan tetapi, Gunawan memulai Bulog Sumut juga perlu diperhatikan seberapa banyak beras SPHP yang didistribusikan tersebut.
Adapun harga beras medium SPHP di Sumut adalah Rp11.500 per kilogram atau sesuai harga eceran tertinggi (HET) pemerintah. Sementara di pasar, harga beras sejenis paling murah Rp13 ribu per kilogram.
"Sejauh ini kehadiran beras SPHP mampu meredam gejolak harga. Namun itu tergantung dari berapa banyak beras SPHP yang digelontorkan di pasar," kata Gunawan.
Demi mengendalikan harga beras, Bulog Sumut memaksimalkan peran seluruh atau delapan kantor cabang/kantor cabang pembantu di semua kabupaten-kota dengan pemerintah daerah sebagai mitra untuk mendistribusikan beras SPHP. Di Medan, misalnya, penyaluran beras SPHP bekerja sama dengan PUD Pasar.
Bukan hanya ke pasar tradisional, Bulog Sumut juga menyebarkan beras SPHP ke toko-toko sembako, Rumah Pangan Kita (RPK), usaha ritel modern, dan melalui penjualan daring.
Selain itu, khusus di Medan, beras SPHP juga langsung dijual ke masyarakat melalui "mobil pasar murah" yang berkeliling secara bergantian ke 21 kecamatan yang ada di wilayah ini.
Sampai Sabtu (2/9), Perum Bulog Sumut menyalurkan 52.989 ton beras SPHP dari target 60.473 ton (87,62 persen dari target).
Kemudian, pembagian bantuan sosial beras dari pemerintah juga diharapkan bisa menekan harga. Bantuan itu dimulai pada pertengahan September 2023 dan berlangsung selama tiga bulan.
Perum Bulog Sumut akan membagikan 27.780 ton beras SPHP kepada keluarga penerima manfaat (KPM), dengan setiap KPM akan mendapatkan 10 kilogram beras per bulan.
Beras bantuan itu diharapkan dapat mengurangi permintaan akan beras di pasar, sehingga harganya semakin turun.
Pada Agustus 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara menyatakan, Sumut mengalami deflasi 0,07 persen secara bulanan (month to month).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023