Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution menyebutkan pekerjaan pelebaran drainase atau parit untuk mengatasi banjir di Jalan Sampali, Medan Area, selesai pada Desember 2023.
"Ada 170 hektare area yang bisa mendapat manfaat dari pekerjaan ini," ucap Bobby usai meninjau memancangkan tiang pelebaran drainase di Parit Emas, Medan, Selasa.
Pelebaran drainase ini, tutur dia, dari ukuran lebar yang bervariasi menjadi tujuh meter guna mengatasi banjir selama ini terjadi di kawasan Jalan Asia, Kotamatsum dan Ismailiyah.
Banjir yang melanda ketiga kawasan itu, salah satunya Jalan Asia berisiko menurunkan aktivitas bisnis maupun perekonomian di pusat perdagangan tersebut.
Data Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Medan tahun ini telah mengalokasikan APBD Kota Medan sebesar Rp1,3 triliun, di antaranya Rp582,3 miliar untuk pengelolaan dan pengembangan sistem drainase.
"Jalan Asia ini area perekonomian, area bisnis. Kalau masalah banjir tidak diatasi, kita khawatir kegiatan bisnis tersebut akan menurun," tegasnya.
Wali Kota mengaku semestinya pekerjaan pelebaran drainase ini sudah dilaksanakan sekitar dua bulan lalu, tapi urung dilakukan karena terjadi pro dan kontra di masyarakat sekitar.
Pihaknya juga sempat mendengar protes masyarakat menolak pekerjaan pelebaran drainase tersebut, salah satunya mengakibatkan ukuran jalan menjadi mengecil.
"Pelebaran ini tidak mengambil area milik masyarakat. Kalau pun ada di ujung sedikit, itu pun kami bebaskan," ungkap Bobby didampingi Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Medan Topan Ginting.
Wali Kota juga menegaskan bahwa 90 persen area yang dipergunakan untuk pelebaran drainase ini merupakan jalan milik Pemkot Medan.
"Tidak ada warga yang digusur, tidak ada yang direlokasi. Yang kita pakai adalah area jalan pemerintah," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Ada 170 hektare area yang bisa mendapat manfaat dari pekerjaan ini," ucap Bobby usai meninjau memancangkan tiang pelebaran drainase di Parit Emas, Medan, Selasa.
Pelebaran drainase ini, tutur dia, dari ukuran lebar yang bervariasi menjadi tujuh meter guna mengatasi banjir selama ini terjadi di kawasan Jalan Asia, Kotamatsum dan Ismailiyah.
Banjir yang melanda ketiga kawasan itu, salah satunya Jalan Asia berisiko menurunkan aktivitas bisnis maupun perekonomian di pusat perdagangan tersebut.
Data Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Medan tahun ini telah mengalokasikan APBD Kota Medan sebesar Rp1,3 triliun, di antaranya Rp582,3 miliar untuk pengelolaan dan pengembangan sistem drainase.
"Jalan Asia ini area perekonomian, area bisnis. Kalau masalah banjir tidak diatasi, kita khawatir kegiatan bisnis tersebut akan menurun," tegasnya.
Wali Kota mengaku semestinya pekerjaan pelebaran drainase ini sudah dilaksanakan sekitar dua bulan lalu, tapi urung dilakukan karena terjadi pro dan kontra di masyarakat sekitar.
Pihaknya juga sempat mendengar protes masyarakat menolak pekerjaan pelebaran drainase tersebut, salah satunya mengakibatkan ukuran jalan menjadi mengecil.
"Pelebaran ini tidak mengambil area milik masyarakat. Kalau pun ada di ujung sedikit, itu pun kami bebaskan," ungkap Bobby didampingi Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Medan Topan Ginting.
Wali Kota juga menegaskan bahwa 90 persen area yang dipergunakan untuk pelebaran drainase ini merupakan jalan milik Pemkot Medan.
"Tidak ada warga yang digusur, tidak ada yang direlokasi. Yang kita pakai adalah area jalan pemerintah," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023