Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin mengatakan, peningkatan harga beras di provinsi beribu kota Medan itu perlu diperhatikan serius.

"Jika dibiarkan, kenaikan itu dapat mendorong pertumbuhan inflasi," ujar Gunawan di Medan, Jumat.

Untuk itu, pria yang juga Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut tersebut berharap Perum Bulog Sumut untuk terus melakukan intervensi agar harga beras tidak lebih dari harga eceran tertinggi (HET) pemerintah.

Dia pun menyarankan BUMN terkait pangan yang lain dapat membantu pengendalian harga tersebut.

"Pengendalian harga beras ini krusial dilakukan," kata Gunawan.

Baca juga: Bulog Sumut sudah salurkan 51 ribu ton beras untuk kendalikan harga



Harga beras medium di Sumut masih berada di atas HET tahun 2023. Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, pada Jumat (18/8), rata-rata harga beras medium di Sumut yaitu Rp12.480 per kilogram.

Adapun HET beras medium terbaru untuk wilayah Sumatera Utara adalah Rp11.500 per kilogram, sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras.

Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara sudah menyalurkan 51 ribu ton beras medium di provinsi beribu kota Medan tersebut pada sejak 1 Januari sampai 16 Agustus 2023 untuk mengendalikan harga beras di wilayahnya.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu menyebut, penyaluran itu dilakukan melalui operasi pasar atau pasar murah di beberapa tempat di Sumut seperti Kisaran, Gunungsitoli dan Pematang Siantar.

Perum Bulog Sumut menetapkan harga beras di pasar murah sesuai harga eceran tertinggi (HET) lama yakni Rp9.950 per kilogram.

HET itu sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57/M-DAG/PER/8/2017 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras.

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023