Pengamat hukum dari Universitas Pembangunan Panca Budi Dr. Redyanto Sidi Jambak mengatakan cara terbaik memberantas begal yang kini telah sangat meresahkan warga Kota Medan, Sumatera Utara adalah dengan memprioritaskan upaya pencegahan. 

"Saya menginginkan adanya duduk bersama Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) dalam merumuskan penanganan yang baik, tentu solusi terbaiknya yakni pencegahan," ujar Redyanto di Medan, Sabtu. 

Menurutnya, pencegahan merupakan cara terbaik karena pemerintah kota maupun daerah memiliki perangkat sampai ke tingkat paling bawah di masyarakat, termasuk pula aparat keamanan. 

"Hal ini untuk mengawasi adanya indikasi potensi kelompok begal agar cepat diatasi dan dicegah jika ada kegiatan yang mencurigakan," ucapnya. 

Ia juga menilai perlu adanya poskamling di setiap lingkungan serta koneksi dan saling koordinasi antara pemerintah, aparat keamanan maupun masyarakat. 

"Untuk itu, butuh keseriusan agar terciptanya rasa aman di tengah masyarakat," tuturnya. 
Redyanto sepakat jika aparat keamanan melakukan tindakan yang tegas dan terukur untuk memberantas begal yang semakin marak ini. 

"Ya (aparat) harus bertindak secara terukur. Sebab, bisa jadi di dalam kelompok mereka juga ada anak-anak dan remaja yang hanya cuma ikut-ikutan dimanfaatkan," ucapnya. 

Untuk meminimalisir tindakan begal, Polda Sumut juga melakukan patroli malam. Ditambah saat ini, Kodam I Bukit Barisan membentuk tim khusus untuk memberantas begal di Kota Medan yang mulai meresahkan masyarakat. 

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta aparat kepolisian untuk menghukum tegas para begal yang bergentayangan di daerah yang dipimpinnya.

Wali Kota Medan Bobby Nasution juga menegaskan dukungannya terhadap tindakan maksimal oleh kepolisian bagi pelaku pembegalan.

Pewarta: M. Sahbainy Nasution

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023