Lega sudah perasaan Halimah, warga Jalan Halat, Gang Kuba, Kota Medan. Sebab buah hatinya Jastin Januar Putra Mario (6), dinyatakan dokter spesialis anak RS Madani sembuh Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Sebelumnya RS Madani menolak, karena nama Jastin tidak ada dalam Kartu Keluarga. Setelah anak kawan saya DM ke Instagram Pak Bobby Nasution, akhirnya Jastin bisa dirawat di RS Madani," kata Halimah di Medan, Jumat (14/7).
Halimah yang berprofesi penjual gorengan ini menilai sosok Wali Kota Medan Bobby Nasution baik, bisa membantu warga kurang mampu seperti dirinya yang ditimpa kesusahan.
Dirinya sangat berterima kasih kepada Bobby Nasution yang merespon dengan cepat sakit kronis anaknya, walau tidak memiliki BPJS Kesehatan dan hanya bermodalkan KTP.
"Saya sangat berterima kasih kepada Pak Bobby dengan cepat, tanpa bertele-tele, membantu saya. Kalau nggak ada bantuan Pak Bobby, entah kekmana anak saya jadinya," ungkap dia.
Perempuan berusia 43 tahun tersebut juga menuturkan, sebelum bisa dirawat di RS Madani, dia membawa Jastin ke Puskesmas di Jalan Amaliun.
"Saya beri anak saya obat dari Puskesmas sampai habis, namun panas badannya tidak turun juga dan malah semakin naik. Ini terjadi selama dua hari setelah berobat ke Puskesmas," ujarnya.
Tanpa berpikir panjang, Halimah membawa anaknya ke RS Madani. Ternyata dokumen administrasi kurang lengkap, karena Justin belum terdata di Kartu Keluarga.
Kemudian beliau membawa anaknya ke klinik Jalan Utama. Jastin didiagnosa DBD dan tifus. Selama dua hari anaknya dirawat di klinik itu dengan uang semakin menipis dan habis.
Dia memutuskan membawa Jastin pulang.
Malam harinya setelah pulang dari klinik, suhu tubuh Jastin meninggi. Bahkan lebih parah dari sebelumnya.
"Jastin menggigil, badannya membiru. semua dingin. Saya panik. Malam itu saya minta tolong kawan saya. Kawan saya ini punya anak kuliah di Bekasi. Anaknya itu yang DM ke IG Pak Bobby. Ternyata direspons. Pagi tanggal 11 Juli, kepling datang ke rumah. Mereka mengantar saya dan anak saya ke RS Madani. Jastin pun dirawat di sana sampai sembuh," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Sebelumnya RS Madani menolak, karena nama Jastin tidak ada dalam Kartu Keluarga. Setelah anak kawan saya DM ke Instagram Pak Bobby Nasution, akhirnya Jastin bisa dirawat di RS Madani," kata Halimah di Medan, Jumat (14/7).
Halimah yang berprofesi penjual gorengan ini menilai sosok Wali Kota Medan Bobby Nasution baik, bisa membantu warga kurang mampu seperti dirinya yang ditimpa kesusahan.
Dirinya sangat berterima kasih kepada Bobby Nasution yang merespon dengan cepat sakit kronis anaknya, walau tidak memiliki BPJS Kesehatan dan hanya bermodalkan KTP.
"Saya sangat berterima kasih kepada Pak Bobby dengan cepat, tanpa bertele-tele, membantu saya. Kalau nggak ada bantuan Pak Bobby, entah kekmana anak saya jadinya," ungkap dia.
Perempuan berusia 43 tahun tersebut juga menuturkan, sebelum bisa dirawat di RS Madani, dia membawa Jastin ke Puskesmas di Jalan Amaliun.
"Saya beri anak saya obat dari Puskesmas sampai habis, namun panas badannya tidak turun juga dan malah semakin naik. Ini terjadi selama dua hari setelah berobat ke Puskesmas," ujarnya.
Tanpa berpikir panjang, Halimah membawa anaknya ke RS Madani. Ternyata dokumen administrasi kurang lengkap, karena Justin belum terdata di Kartu Keluarga.
Kemudian beliau membawa anaknya ke klinik Jalan Utama. Jastin didiagnosa DBD dan tifus. Selama dua hari anaknya dirawat di klinik itu dengan uang semakin menipis dan habis.
Dia memutuskan membawa Jastin pulang.
Malam harinya setelah pulang dari klinik, suhu tubuh Jastin meninggi. Bahkan lebih parah dari sebelumnya.
"Jastin menggigil, badannya membiru. semua dingin. Saya panik. Malam itu saya minta tolong kawan saya. Kawan saya ini punya anak kuliah di Bekasi. Anaknya itu yang DM ke IG Pak Bobby. Ternyata direspons. Pagi tanggal 11 Juli, kepling datang ke rumah. Mereka mengantar saya dan anak saya ke RS Madani. Jastin pun dirawat di sana sampai sembuh," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023