Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah di Lapangan Pertiwi Medan digelar pada 20-21 Juni 2023.
"Tujuan GPM ini meningkatkan keterjangkauan dan daya pangan bagi masyarakat menjelang Idul Adha," ujar Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Medan Agus Suriyono sebelum pembukaan GPM di Medan, Selasa.
Ia mengingatkan para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Medan tidak "bermain" dengan memborong produk di GPM ini kemudian dijual kembali lebih mahal dari harga pasaran.
Sebab, lanjut dia, berbagai komoditi pangan yang dijual di GPM ini, yakni beras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, telur ayam ras, daging ayam ras, gula pasir dan minyak goreng dengan harga murah.
Seluruh produk GPM ini dipasarkan di bawah harga pasar, antara lain cabai rawit seharga Rp18.000/kg, cabai merah Rp18.000/kg, beras lima kg Rp45.000, dan telur Rp45.000/papan.
"Jika itu terjadi, akan ada sanksi. GPM ini dipersiapkan untuk warga Kota Medan yang membutuhkan subsidi bahan pangan, dan sudah selayaknya para ASN tidak mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan ini," ucap dia.
Agus yang juga menjabat Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Medan mengimbau agar warga berbelanja sesuai kebutuhan, dan bukan berdasarkan keinginan.
Karena berbelanja sesuai dengan keinginan, lanjutnya, dapat menyebabkan kebutuhan pangan akan meningkat dan berpengaruh signifikan pada kenaikan harga di pasaran.
Pihaknya memaparkan GPM ini diluncurkan dengan harga murah melibatkan banyak pihak, terutama distributor agar mereka memikirkan kemaslahatan umat melalui subsidi sosial.
"Semakin banyak pihak terlibat dan menyisihkan sedikit keuntungan, maka GPM ini bisa kita laksanakan skala besar pada banyak titik di Kota Medan. Sehingga semakin banyak pula warga yang terbantu," ucap Agus.
"Tujuan GPM ini meningkatkan keterjangkauan dan daya pangan bagi masyarakat menjelang Idul Adha," ujar Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Medan Agus Suriyono sebelum pembukaan GPM di Medan, Selasa.
Ia mengingatkan para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Medan tidak "bermain" dengan memborong produk di GPM ini kemudian dijual kembali lebih mahal dari harga pasaran.
Sebab, lanjut dia, berbagai komoditi pangan yang dijual di GPM ini, yakni beras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, telur ayam ras, daging ayam ras, gula pasir dan minyak goreng dengan harga murah.
Seluruh produk GPM ini dipasarkan di bawah harga pasar, antara lain cabai rawit seharga Rp18.000/kg, cabai merah Rp18.000/kg, beras lima kg Rp45.000, dan telur Rp45.000/papan.
"Jika itu terjadi, akan ada sanksi. GPM ini dipersiapkan untuk warga Kota Medan yang membutuhkan subsidi bahan pangan, dan sudah selayaknya para ASN tidak mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan ini," ucap dia.
Agus yang juga menjabat Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Medan mengimbau agar warga berbelanja sesuai kebutuhan, dan bukan berdasarkan keinginan.
Karena berbelanja sesuai dengan keinginan, lanjutnya, dapat menyebabkan kebutuhan pangan akan meningkat dan berpengaruh signifikan pada kenaikan harga di pasaran.
Pihaknya memaparkan GPM ini diluncurkan dengan harga murah melibatkan banyak pihak, terutama distributor agar mereka memikirkan kemaslahatan umat melalui subsidi sosial.
"Semakin banyak pihak terlibat dan menyisihkan sedikit keuntungan, maka GPM ini bisa kita laksanakan skala besar pada banyak titik di Kota Medan. Sehingga semakin banyak pula warga yang terbantu," ucap Agus.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023