Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara terus mengedukasi warga di daerah itu agar selalu waspada terhadap gangguan iklim seperti El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) dengan hemat dalam pemakaian air.
"Kita menyampaikan dan mengedukasi masyarakat untuk menghadapi El Nino dan IOD salah satunya dengan cara menghemat dalam pemakaian air yang secukupnya," ujar Kepala BPBD Sumut Tuahtha Saragih, di Medan, Sabtu.
Tuahtha menjelaskan pemerintah provinsi akan melakukan koordinasi dengan pemangku kebijakan terkait dalam menghadapi gangguan iklim yang diprediksi terjadi di Sumatera Utara.
"Jika memang ini sudah mencapai titik kulminasi 'urgent'. BPBD Sumut akan melakukan koordinasi dengan pemangku kebijakan terkait yang menyangkut penyediaan air. Hal itu untuk menangani dampak kedua gangguan iklim tersebut," kata Tuahtha.
Ia menuturkan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi sudah menyampaikan kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di provinsi setempat untuk membahas teknis teknis dalam menghadapi El Nino tersebut.
"Dalam penanganan air, ada PDAM yang akan mengurusnya, Gubernur sudah menyampaikan kepada dinas dinas terkait untuk membahas teknis teknis yang kaitannya dengan penyediaan air bersih. Gubernur minta untuk menyiapkan embung atau tandon air untuk persiapan menghadapi El Nino," tuturnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk memaksimalkan cadangan air dan menghemat penggunaan air demi mengantisipasi dampak fenomena El Nino yang diprakirakan mulai terjadi Juli hingga akhir tahun 2023.
Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Aryo Prasetyo mengatakan untuk menghadapi fenomena El Nino masyarakat dari sekarang harus menyiapkan persediaan air yang cukup seperti maksimalkan waduk, embung dan lainnya
"Karena fenomena El Nino diperkirakan akan berdampak pada kekeringan panjang di wilayah Indonesia. Atas kondisi tersebut masyarakat dari sekarang harus menghemat penggunaan air dan memaksimalkan cadangan air," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Kita menyampaikan dan mengedukasi masyarakat untuk menghadapi El Nino dan IOD salah satunya dengan cara menghemat dalam pemakaian air yang secukupnya," ujar Kepala BPBD Sumut Tuahtha Saragih, di Medan, Sabtu.
Tuahtha menjelaskan pemerintah provinsi akan melakukan koordinasi dengan pemangku kebijakan terkait dalam menghadapi gangguan iklim yang diprediksi terjadi di Sumatera Utara.
"Jika memang ini sudah mencapai titik kulminasi 'urgent'. BPBD Sumut akan melakukan koordinasi dengan pemangku kebijakan terkait yang menyangkut penyediaan air. Hal itu untuk menangani dampak kedua gangguan iklim tersebut," kata Tuahtha.
Ia menuturkan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi sudah menyampaikan kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di provinsi setempat untuk membahas teknis teknis dalam menghadapi El Nino tersebut.
"Dalam penanganan air, ada PDAM yang akan mengurusnya, Gubernur sudah menyampaikan kepada dinas dinas terkait untuk membahas teknis teknis yang kaitannya dengan penyediaan air bersih. Gubernur minta untuk menyiapkan embung atau tandon air untuk persiapan menghadapi El Nino," tuturnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk memaksimalkan cadangan air dan menghemat penggunaan air demi mengantisipasi dampak fenomena El Nino yang diprakirakan mulai terjadi Juli hingga akhir tahun 2023.
Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Aryo Prasetyo mengatakan untuk menghadapi fenomena El Nino masyarakat dari sekarang harus menyiapkan persediaan air yang cukup seperti maksimalkan waduk, embung dan lainnya
"Karena fenomena El Nino diperkirakan akan berdampak pada kekeringan panjang di wilayah Indonesia. Atas kondisi tersebut masyarakat dari sekarang harus menghemat penggunaan air dan memaksimalkan cadangan air," katanya.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023