Atlet boling Sumatera Utara yang dipersiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 terkendala fasilitas latihan sehingga harus berlatih di Jakarta untuk memaksimalkan program latihan.
Sekretaris Umum Persatuan Boling Indonesia (PBI) Sumatera Utara Herman di Medan, Rabu, mengatakan Sumut sudah tidak memiliki lintasan boling berstandar nasional untuk latihan sejak 2016 atau setelah Perisai Super Bowl tutup.
"Agar atlet tetap maksimal berlatih, maka mereka latihan di Jakarta sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit," katanya.
Herman bersyukur KONI Sumut selama ini terus mendukung penuh program latihan atlet boling Sumut di Pulau Jawa.
"Kalau tidak ada dukungan KONI Sumut, mungkin olah raga boling di Sumatera Utara sudah tidak ada karena memang biaya pembinaan atlet sangat mahal, khususnya untuk biaya latihan," ucap Herman.
Lebih lanjut Herman mengatakan, pada PON 2024 nanti, boling akan mempertandingkan 11 nomor dan Sumut sebagai tuan rumah menargetkan meraih lima medali emas dari nomor single putra dan putri, double putra dan putri serta mixed double.
Walau terkendala fasilitas lintasan untuk berlatih atlet, PBI Sumut tidak mau kendur soal target dan tetap optimistis bisa memberikan hasil membanggakan di PON 2024.
"Salah satu caranya dengan mendukung latihan atlet andalan kita di Jakarta walau dengan biaya yang tidak sedikit. Tapi karena ada dukungan dari KONI Sumut maka program latihan atlet berjalan lancar," katanya.
Meski demikian, ia berharap Pemerintah Provinsi Sumut segera menyelesaikan pembangunan lintasan boling. Dengan begitu, seluruh atlet yang berlatih di luar Sumut bisa pulang ke Medan untuk menjalani program latihan bersama atlet lainnya.
Terkait target lima medali emas, Herman mengaku target tersebut cukup realistis jika melihat kekuatan atlet Sumut yang saat ini diperkuat tiga atlet kaliber nasional yang juga pernah meraih medali PON dan SEA Games.
"Di sektor putra kita punya Hardy Rachmadian yang merupakan peraih medali emas dua edisi SEA Games 2019 di Filipina dan 2021 di Vietnam. Di sektor putri ada Aldila Indryati yang merupakan peraih emas SEA Gemes 2019 di Filipina," ujar Herman.
Selain itu, untuk sektor putra juga ada Orcar yang merupakan peraih medali emas nomor master PON 2016 Jawa Barat. Saat bersamaan, peboling Sumut Aldila Indryati juga menyabet emas nomor master PON 2016.
"Kita juga masih ada atlet putri andalan Nadia Pramanik. Dia merupakan peraih medali emas Kejurnas 2022. Jadi bisa dibilang kekuatan atlet kita cukup mumpuni untuk memenuhi target lima medali emas. Paling penting atlet tetap fokus latihannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Sekretaris Umum Persatuan Boling Indonesia (PBI) Sumatera Utara Herman di Medan, Rabu, mengatakan Sumut sudah tidak memiliki lintasan boling berstandar nasional untuk latihan sejak 2016 atau setelah Perisai Super Bowl tutup.
"Agar atlet tetap maksimal berlatih, maka mereka latihan di Jakarta sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit," katanya.
Herman bersyukur KONI Sumut selama ini terus mendukung penuh program latihan atlet boling Sumut di Pulau Jawa.
"Kalau tidak ada dukungan KONI Sumut, mungkin olah raga boling di Sumatera Utara sudah tidak ada karena memang biaya pembinaan atlet sangat mahal, khususnya untuk biaya latihan," ucap Herman.
Lebih lanjut Herman mengatakan, pada PON 2024 nanti, boling akan mempertandingkan 11 nomor dan Sumut sebagai tuan rumah menargetkan meraih lima medali emas dari nomor single putra dan putri, double putra dan putri serta mixed double.
Walau terkendala fasilitas lintasan untuk berlatih atlet, PBI Sumut tidak mau kendur soal target dan tetap optimistis bisa memberikan hasil membanggakan di PON 2024.
"Salah satu caranya dengan mendukung latihan atlet andalan kita di Jakarta walau dengan biaya yang tidak sedikit. Tapi karena ada dukungan dari KONI Sumut maka program latihan atlet berjalan lancar," katanya.
Meski demikian, ia berharap Pemerintah Provinsi Sumut segera menyelesaikan pembangunan lintasan boling. Dengan begitu, seluruh atlet yang berlatih di luar Sumut bisa pulang ke Medan untuk menjalani program latihan bersama atlet lainnya.
Terkait target lima medali emas, Herman mengaku target tersebut cukup realistis jika melihat kekuatan atlet Sumut yang saat ini diperkuat tiga atlet kaliber nasional yang juga pernah meraih medali PON dan SEA Games.
"Di sektor putra kita punya Hardy Rachmadian yang merupakan peraih medali emas dua edisi SEA Games 2019 di Filipina dan 2021 di Vietnam. Di sektor putri ada Aldila Indryati yang merupakan peraih emas SEA Gemes 2019 di Filipina," ujar Herman.
Selain itu, untuk sektor putra juga ada Orcar yang merupakan peraih medali emas nomor master PON 2016 Jawa Barat. Saat bersamaan, peboling Sumut Aldila Indryati juga menyabet emas nomor master PON 2016.
"Kita juga masih ada atlet putri andalan Nadia Pramanik. Dia merupakan peraih medali emas Kejurnas 2022. Jadi bisa dibilang kekuatan atlet kita cukup mumpuni untuk memenuhi target lima medali emas. Paling penting atlet tetap fokus latihannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023