Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Medan mengaku belum puas dengan transaksi UMKM di wilayahnya pada tahun 2022 yang mencapai lebih dari Rp29 miliar.

"Pak Wali Kota (Muhammad Bobby Afif Nasution-red) ingin lebih besar lagi. Target kalau bisa sebanyak-banyaknya," ujar Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Medan Benny Nasution kepada ANTARA di Medan, Selasa.

Sepanjang tahun 2022, Pemkot Medan mencatat transaksi UMKM produk makanan dan minuman sebesar Rp26,798 miliar, sepatu Rp2,067 miliar, alat tulis kantor Rp137,107 juta serta pakaian dinas dan kain tradisional Rp54,507 juta.

Menurut Benny, salah satu faktor yang membuat nilai transaksi UMKM mencapai puluhan miliar rupiah adalah tersedianya barang-barang produksi di katalog elektronik lokal yang bisa dimanfaatkan oleh perangkat daerah di Medan.

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya agar jumlah produk di katalog elektronik lokal dapat bertambah. 
"Saat ini ada 200-an produk UMKM yang ada di katalog tersebut," kata Benny.

Kemudian, pihaknya juga selalu berupaya mengoptimalkan kualitas produk UMKM Medan dengan rutin memberikan pelatihan.

Dia mengimbau pula pelaku UMKM supaya memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari pemerintah.

Di luar itu, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Medan juga berharap perangkat daerah Pemkot Medan rajin menggunakan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) yang hadir di Medan sejak akhir 2022.

Dengan KKPD, transaksi pemerintah daerah menjadi lebih sederhana dan transparan. 

"Dengan KKPD, ketika ada dinas yang belanja alat tulis kantor, mereka bisa membayarnya saat itu juga dan barang-barangnya langsung diantar. Prosesnya tidak perlu dua sampai tiga minggu," tutur Benny.

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023