Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumatera Utara fokus melakukan sertifikasi sumber daya manusia (SDM) di bidang pariwisata agar turisme Sumut dapat bersaing di ASEAN.
"Untuk itu, kami berkolaborasi dengan kampus-kampus pariwisata," ujar Kepala Disbudpar Sumut Zumri Sulthony ketika dihubungi di Medan, Rabu.
Zumri melanjutkan, hal tersebut dilakukan seiring dengan peran Indonesia yang menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023.
Menurut dia, status Ketua ASEAN yang dimiliki Indonesia merupakan modal yang bagus untuk meningkatkan penerimaan devisa dari kunjungan wisatawan mancanegara asal negara-negara ASEAN.
Namun, semua itu memerlukan SDM pariwisata yang kualitasnya tersertifikasi. Hal ini dianggap penting oleh Zumri lantaran negara-negara ASEAN lain juga sudah menyadari hal itu untuk membenahi pariwisatanya.
"Masalah SDM tersebut sudah menjadi perhatian dari ASEAN," tutur Zumri.
Salah satu objek wisata di Sumut yang sangat diperhatikan kualitasnya adalah Danau Toba.
Sebab, danau tektovulkanik terbesar di dunia itu sudah berstatus UNESCO Global Geopark dan pengelolaannya langsung di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Badan Pelaksana Otorita Danau Toba.
"Kami (Disbudpar Sumut-red) tentu turut mempromosikan status 'geopark' Danau Toba itu," kata Zumri.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut mengincar kedatangan 200 ribu sampai 300 ribu wisatawan mancanegara (wisman) selama tahun 2023, atau seperti pada tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19.
Dan, pada tahun 2023, jumlah turis asing ke Sumut terus meningkat.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat, jumlah pelancong dari luar negeri yang berkunjung ke Sumut pada Maret 2023 tercatat 16.299 orang atau naik 6,94 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dengan mayoritas datang Malaysia yakni sebanyak 51,75 persen atau 8.435 orang.
Kenaikan jumlah wisatawan luar negeri ke Sumut pada Maret 2023 positif lantaran total tersebut selalu bertambah sejak Januari 2023 (14.195) orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Untuk itu, kami berkolaborasi dengan kampus-kampus pariwisata," ujar Kepala Disbudpar Sumut Zumri Sulthony ketika dihubungi di Medan, Rabu.
Zumri melanjutkan, hal tersebut dilakukan seiring dengan peran Indonesia yang menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023.
Menurut dia, status Ketua ASEAN yang dimiliki Indonesia merupakan modal yang bagus untuk meningkatkan penerimaan devisa dari kunjungan wisatawan mancanegara asal negara-negara ASEAN.
Namun, semua itu memerlukan SDM pariwisata yang kualitasnya tersertifikasi. Hal ini dianggap penting oleh Zumri lantaran negara-negara ASEAN lain juga sudah menyadari hal itu untuk membenahi pariwisatanya.
"Masalah SDM tersebut sudah menjadi perhatian dari ASEAN," tutur Zumri.
Salah satu objek wisata di Sumut yang sangat diperhatikan kualitasnya adalah Danau Toba.
Sebab, danau tektovulkanik terbesar di dunia itu sudah berstatus UNESCO Global Geopark dan pengelolaannya langsung di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Badan Pelaksana Otorita Danau Toba.
"Kami (Disbudpar Sumut-red) tentu turut mempromosikan status 'geopark' Danau Toba itu," kata Zumri.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut mengincar kedatangan 200 ribu sampai 300 ribu wisatawan mancanegara (wisman) selama tahun 2023, atau seperti pada tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19.
Dan, pada tahun 2023, jumlah turis asing ke Sumut terus meningkat.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat, jumlah pelancong dari luar negeri yang berkunjung ke Sumut pada Maret 2023 tercatat 16.299 orang atau naik 6,94 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dengan mayoritas datang Malaysia yakni sebanyak 51,75 persen atau 8.435 orang.
Kenaikan jumlah wisatawan luar negeri ke Sumut pada Maret 2023 positif lantaran total tersebut selalu bertambah sejak Januari 2023 (14.195) orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023