Anggota Komisi E DPRD Sumatera Utara Dr. Jonius Taripar P Hutabarat minta masyarakat dan pers mendukung serta ikut mengawasi upaya legislatif dan eksekutif mempersiapkan sejumlah sarana dan prasarana menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.

"Dinas Pemuda dan Olahraga terus intens membangun dan merenovasi sejumlah arena yang akan digunakan di PON dan semuanya membutuhkan anggaran yang cukup besar," kata Jonius di Medan, Senin.

Politisi Perindo tersebut mengakui sampai saat ini pembangunan sarana dan prasarana penunjang PON masih terbilang minim, bahkan belum mencapai 50 persen. Namun, kata dia, semua kerja keras tersebut membutuh proses yang berkaitan dengan anggaran yang cukup besar.

"Khususnya insan pers bantu kami untuk mengawasi semuanya melalui pemberitaan. Karena jika ada berita, tentunya ada koreksi sehingga ini sangat membantu kerja-kerja kami yang padat," ucapnya.

PON di Sumut, sebut Jonius adalah kepentingan bersama seluruh masyarakat Sumut dan bukan sebatas kepentingan pribadi gubernur apalagi kepentingan politik.

"Jadi semua warga Sumut termasuk pers saya harap ikut mendorong kesiapan yang masih terbilang minim ini, karena jika PON tidak sukses maka kita ikut malu," ucapnya.
 

Jonius menambahkan Komisi E sudah beberapa kali menggelar pertemuan dengan Kadispora Sumut Baharuddin Siagian beserta tim dan berkunjung ke sejumlah arena yang akan digunakan sebagai lokasi pertandingan maupun latihan atlet.

"Kami tidak ingin hanya mendengar sebatas laporan saja, namun langsung turun ke beberapa venue, di antaranya yang ada di Tanah Karo, Siosar serta Kolam Renang Selayang di Medan.

Terkait pemilihan lokasi pembangunan Training Camp Sport, tartan atletik, dan Wisma Atlet di Siosar yang berada di dataran tinggi, Jonius mengaku sudah mendengar alasan dari Dispora Sumut. 

Menurut eksekutif, lanjut dia, Training Camp Sport di Siosar sengaja dibangun untuk menambah daya serap oksigen (VO2max) karena terkait dengan daya tahan tubuh atlet.

"Di wilayah yang kadar oksigennya rendah saja mampu berlatih apalagi saat bertanding di wilayah lain. Diprediksi daya tahan atlet akan lebih kuat, seperti para atlet di Papua," ucapnya.

Lebih lanjut Jonius memaparkan pembangunan sarana dan prasarana PON intens dilakukan dengan anggaran APBD 2023, sedangkan untuk 2024 hanya proses perbaikan atau renovasi sejumlah sarana yang sudah ada, sementara untuk pembangunan stadion utama (sport center) anggarannya murni dari APBN.

"Kementerian Keuangan, PUPR, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga begitu mendukung. Jadi kami pun harus sama-sama mendukung sehingga fungsi kami sebagai lembaga pengawas juga bisa berjalan sebagaimana mestinya," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023