Jumlah tenaga kerja asing yang bekerja dalam kegiatan eksplorasi energi di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara mencapai angka 1.253 orang, dimana sekitar 50 persen diantaranya, yakni pada angka 625 orang merupakan warga negara Cina.

"Sesuai data Kementerian Tenaga Kerja, terdapat sebanyak 1.253 orang tenaga kerja asing dengan lokasi penempatan lintas daerah Tapanuli Utara per 2022," ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja Tapanuli Utara, Sofyan Simanjuntak kepada Antara, Senin (24/4).

Disebutkan, hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui kondisi terkini atas jumlah TKA dimaksud karena belum diterbitkan oleh kementerian terkait.

Berdasarkan data, mayoritas TKA bekerja pada level jabatan profesional, yakni sebanyak 732 orang, sementara sisanya bekerja sebagai advisor/konsultan, manajer, hingga direksi dan komisaris perusahaan.

Dan sesuai asal negara, TKA Cina mendominasi sebanyak 625 orang, diikuti tenaga kerja asing berkebangsaan Jepang sebanyak 163 orang, sebanyak 147 orang berkebangsaan Korea Selatan, dan sisanya berkebangsaan Thailand, India, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Afrika Selatan, Filipina, dan lainnya.

Penelusuran Antara, dari sekian banyak TKA, sebanyak 44 orang terpantau bekerja pada kegiatan konstruksi yang dilakoni PT Anhe dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air di Desa Lumban Tonga, Kecamatan Pahae Julu, Taput.

Humas PT Anhe, Sahat Sitompul mengungkapkan, kegiatan konstruksi PLTA  milik PT Sumatera Pembangkit Mandiri mempekerjakan sebanyak 166 orang pekerja lokal dan 44 orang TKA.

Saat ini, progres pekerjaan  kontruksi sudah berada pada kisaran 30 persen, dimana penyelesaiannya ditarget rampung selama dua setengah tahun sejak dimulai September 2022 lalu.

"Nantinya, PLTA akan menghasilkan daya 2x9 MW," jelasnya.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023