Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mengingatkan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah guna menanggulangi dampak perubahan iklim, menjaga kesejahteraan sosial, dan membangun ekonomi masyarakat.
"Maka peran aktif pemerintah, pelaku usaha, institusi nonpemerintah dan seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk menyukseskan program itu," kata Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan di Lubuk Pakam, Kamis.
Ia mengatakan semua itu harus dimulai dari penguatan komitmen dan peran aktif berbagai pihak dalam melaksanakan pengelolaan sampah, membangun partisipasi publik dalam upaya mencapai zero emisi melalui gerakan memilah sampah dari sumber, yaitu rumah dan laksanakan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai upaya mengurangi timbunan sampah di TPA, serta membangun rantai nilai pengelolaan sampah di seluruh sektor.
Kata kunci pengelolaan sampah, kata dia, pemilahan dari tempat asal sampah, bukan pengadaan truk pengangkut sampah atau bahkan membuat TPA yang lebih banyak.
“Di sini kepala desa dan lurah memiliki peran penting dan strategis untuk mengajak masyarakat mengambil peran aktif sehingga pengelolaan sampah di wilayah Deli Serdang yang kita cita-citakan menjadi wilayah “Berseri” (Bersih, Sejuk, Rindang, dan Indah) menjadi lebih baik,” katanya.
Baca juga: Pemkab Deli Serdang beri penghargaan kepada atlet berprestasi
Ia mengajak semua pihak menjadikan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) momentum untuk lebih sadar dan peduli terhadap pentingnya pengelolaan sampah, agar tercipta lingkungan yang bersih guna terwujudnya program “Kampung Iklim" di daerah itu.
Ia mengatakan sampah tidak hanya menjadi timbunan di TPA, tetapi sesuatu barang yang memiliki nilai guna dan nilai ekonomi.
"Kami mengapresiasi khususnya perusahaan yang telah menyalurkan CSR-nya untuk pembangunan rumah tidak layak huni menjadi layak huni serta program pengelolaan sampah," katanya.
Peringatan HPSN Ke-18 pada 2023 mengangkat tema "Tuntas Kelola Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat" untuk menjawab salah satu permasalahan global berupa perubahan iklim yang telah lama dan menjadi perhatian masyarakat dunia.
Fenomena perubahan iklim mempunyai dampak di berbagai sisi kehidupan, seperti kesehatan, ketahanan pangan serta dapat mengancam keseimbangan ekosistem lingkungan dan sumber daya yang terkandung di dalamnya.
“Karenanya, dalam rangka mencapai target nasional penurunan efek gas rumah kaca, HPSN Tahun 2023 berperan penting untuk memperkuat sektor pengelolaan sampah menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus manifestasi dari salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan yaitu melalui cara ekonomi sirkular dari sampah menjadi sumber energi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Maka peran aktif pemerintah, pelaku usaha, institusi nonpemerintah dan seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk menyukseskan program itu," kata Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan di Lubuk Pakam, Kamis.
Ia mengatakan semua itu harus dimulai dari penguatan komitmen dan peran aktif berbagai pihak dalam melaksanakan pengelolaan sampah, membangun partisipasi publik dalam upaya mencapai zero emisi melalui gerakan memilah sampah dari sumber, yaitu rumah dan laksanakan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai upaya mengurangi timbunan sampah di TPA, serta membangun rantai nilai pengelolaan sampah di seluruh sektor.
Kata kunci pengelolaan sampah, kata dia, pemilahan dari tempat asal sampah, bukan pengadaan truk pengangkut sampah atau bahkan membuat TPA yang lebih banyak.
“Di sini kepala desa dan lurah memiliki peran penting dan strategis untuk mengajak masyarakat mengambil peran aktif sehingga pengelolaan sampah di wilayah Deli Serdang yang kita cita-citakan menjadi wilayah “Berseri” (Bersih, Sejuk, Rindang, dan Indah) menjadi lebih baik,” katanya.
Baca juga: Pemkab Deli Serdang beri penghargaan kepada atlet berprestasi
Ia mengajak semua pihak menjadikan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) momentum untuk lebih sadar dan peduli terhadap pentingnya pengelolaan sampah, agar tercipta lingkungan yang bersih guna terwujudnya program “Kampung Iklim" di daerah itu.
Ia mengatakan sampah tidak hanya menjadi timbunan di TPA, tetapi sesuatu barang yang memiliki nilai guna dan nilai ekonomi.
"Kami mengapresiasi khususnya perusahaan yang telah menyalurkan CSR-nya untuk pembangunan rumah tidak layak huni menjadi layak huni serta program pengelolaan sampah," katanya.
Peringatan HPSN Ke-18 pada 2023 mengangkat tema "Tuntas Kelola Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat" untuk menjawab salah satu permasalahan global berupa perubahan iklim yang telah lama dan menjadi perhatian masyarakat dunia.
Fenomena perubahan iklim mempunyai dampak di berbagai sisi kehidupan, seperti kesehatan, ketahanan pangan serta dapat mengancam keseimbangan ekosistem lingkungan dan sumber daya yang terkandung di dalamnya.
“Karenanya, dalam rangka mencapai target nasional penurunan efek gas rumah kaca, HPSN Tahun 2023 berperan penting untuk memperkuat sektor pengelolaan sampah menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus manifestasi dari salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan yaitu melalui cara ekonomi sirkular dari sampah menjadi sumber energi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023