Masyarakat Desa Siobon Julu, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menolak keras Abdul Azis SP menjadi Pj Kepala Desa (Kades) di desa mereka. Untuk itu mereka meminta Bupati Madina, HM Ja'far Sukhairi Nasution agar mempertimbangkan kembali penetapan Abdul Azis sebagai Pj Kades di desa mereka.

Sikap penolakan tersebut disampaikan puluhan perwakilan warga saat datang ke Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Madina di Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan pada Selasa (21/2) malam sekitar pukul 22.30 WIB. 

Puluhan para perwakilan warga itu, datang dengan menumpangi mobil bak terbuka. 

Sambil menggendong anak yang masih balita, masyarakat yang didominasi kaum ibu, tokoh masyarakat dan tokoh agama itu menyampaikan dengan tegas menolak Abdul Azis menjadi Penjabat (Pj) di Desa Siobon Julu.

Dari keterangan warga, informasi pengangkatan Abdul Aziz (Pj Lurah Panyabungan II) sebagai Penjabat Kades itu diketahui warga setelah sebelumnya mendapat informasi yang beredar ditengah-tengah masyarakat.

Sebagai bentuk penolakan, para warga itu juga sempat membacakan lima poin pernyataan sikap.

Yang pertama adalah, menolak keras Abdul Azis SP sebagai Penjabat Kepala Desa Siobon Julu.

Yang kedua, Abdul Azis SP menurut mereka sebelumnya tidak pernah mengabdi sebagai Sekretaris Desa (Sekdes) di Siobon Julu. 

Ketiga, selama menjadi Pj Kades Siobon Julu dari tahun 2013-2017, Abdul Azis dinilai warga kurang aktif mengurusi desa, sehingga banyak permasalahan masyarakat yang sulit diselesaikan.

Keempat, Abdul Azis yang diketahui saat ini masih aktif sebagai Lurah Panyabungan II, dinilai tidak sanggup mengurusi desa mereka.

Kelima, meminta Bupati Madina, HM Ja'far Sukhairi Nasution mempertimbangkan kembali atas penempatan saudara Abdul Azis sebagai Pj Kades Siobon Julu.

Hasanuddin Batubara salah seorang tokoh masyarakat desa setempat menyebutkan, jika Bupati Madina masih menempatkan Abdul Azis sebagai Pj Kades di desa mereka, maka akan dikhawatirkan terjadi konflik.

"Kami menolak, kami tidak suka dengan saudara Abdul Azis hadir kembali di desa kami. Dulu sewaktu jadi Pj Kades dia jarang masuk, keluh kesah kami tak tersalurkan. Mohon dipertimbangkan apabila memang dia sudah dipilih, itu saja," tegasnya.

Sementara itu, Pj Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Ahmad Meinul Lubis yang dikonfirmasi ANTARA, Rabu (22/2) menyampaikan, penolakan warga itu akan menjadi masukan dan bahan evaluasi bagi pemerintah daerah.

"Perlu kami sampaikan sampai hari ini belum ada penetapan Pj Kades. Namun, bilamana nanti Pj yang ditetapkan tidak cocok bagi masyarakat, buat usulan penggantian, nanti kami akan tindak lanjuti. Jadi tidak perlu ribut-ribut," jelas Meinul.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023