Pakar gizi dr Ida Gunawan, M.S, Sp.GK (K), FINEM mengingatkan masyarakat agar makan tak asal kenyang melainkan memenuhi asupan gizi harian dengan prinsip 3J agar tak kekurangan gizi.
Dia yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik DKI Jakarta itu kepada ANTARA melalui pesan elektroniknya beberapa waktu lalu itu menuturkan, salah satu J yakni jumlah kalori harus diperhatikan.
"Makan ada hitungannya, berapa banyak yang kita butuhkan. Secara gamblang untuk orang awam, laki-laki membutuhkan 30 kali berat badan terutama berat ideal. Pada wanita 25 kali berat badan (ideal)," kata Ida yang mengambil spesialiasi gizi klinik konsultan nutrisi pada kelainan metabolisme gizi dan berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah itu.
Huruf J berikutnya, sambung Ida, yakni mengenai jenis dan komposisi makanan. Makan tidak sekedar seadanya semisal nasi dengan kerupuk atau ayam goreng karena praktis. Menurut dia, orang-orang harus selalu berpedoman pada gizi seimbang.
Pedoman gizi seimbang mengatur tentang jumlah karbohidrat, protein hewani dan nabati kemudian sayuran dan buah untuk mendapatkan kecukupan vitamin, mineral dan serat, komposisi lemak baik yang harus dipilih, termasuk omega-3, 6 dan 9 serta komposisi cairan yang cukup.
Ini dilakukan agar tak terkena kekurangan gizi yang seringkali diidentikkan dengan tubuh kurus, mata cekung dan ciri fisik lainnya. Padahal, kekurangan gizi bisa saja kekurangan vitamin D, zat besi yang efeknya bisa dalam dampak jangka pendek maupun panjang.
"Contohnya, efek vitamin D jangka pendek, bisa jadi terjadi gangguan seperti pusing, susah tidur, otot dan tulang sering tidak nyaman, yang sering kita abaikan. Zat besi, misalnya mudah mengantuk, tidak bisa konsentrasi, seringkali enggak enak kepalanya," jelas Ida.
Lebih lanjut, efek jangka panjang kekurangan vitamin D bisa menyebabkan gangguan pada tulang, imunitas dan ini seringkali tak disadari orang-orang.
"Demikian juga zat besi. Jangka panjangnya membuat stamina turun misalnya menjadi pucat, tidak fit, enggak 100 persen perform," kata Ida.
Selanjutnya mengenai 3J, huruf J berikutnya yakni jadwal makan. Ida mengingatkan orang-orang harus makan dalam bentuk kecil dan sering supaya metabolisme terus berjalan dengan baik.
Masih dalam rangka peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) pada 25 Januari, Ida kembali mengingatkan masyarakat prinsip 3J termasuk tidak menyia-nyiakan makanan dengan mengambil porsi makanan sesuai kebutuhan tubuh.
"Kalau Anda membuang makanan artinya Anda sudah tanpa disadari mengambil jatah orang lain, yang kekurangan makanan dan Anda sudah mengambil porsi dari alam. Ingatlah ambil makanan sesuai porsi makan kita supaya jumlah kalori juga bisa terpenuhi dengan baik," demikian kata Ida.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Dia yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik DKI Jakarta itu kepada ANTARA melalui pesan elektroniknya beberapa waktu lalu itu menuturkan, salah satu J yakni jumlah kalori harus diperhatikan.
"Makan ada hitungannya, berapa banyak yang kita butuhkan. Secara gamblang untuk orang awam, laki-laki membutuhkan 30 kali berat badan terutama berat ideal. Pada wanita 25 kali berat badan (ideal)," kata Ida yang mengambil spesialiasi gizi klinik konsultan nutrisi pada kelainan metabolisme gizi dan berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah itu.
Huruf J berikutnya, sambung Ida, yakni mengenai jenis dan komposisi makanan. Makan tidak sekedar seadanya semisal nasi dengan kerupuk atau ayam goreng karena praktis. Menurut dia, orang-orang harus selalu berpedoman pada gizi seimbang.
Pedoman gizi seimbang mengatur tentang jumlah karbohidrat, protein hewani dan nabati kemudian sayuran dan buah untuk mendapatkan kecukupan vitamin, mineral dan serat, komposisi lemak baik yang harus dipilih, termasuk omega-3, 6 dan 9 serta komposisi cairan yang cukup.
Ini dilakukan agar tak terkena kekurangan gizi yang seringkali diidentikkan dengan tubuh kurus, mata cekung dan ciri fisik lainnya. Padahal, kekurangan gizi bisa saja kekurangan vitamin D, zat besi yang efeknya bisa dalam dampak jangka pendek maupun panjang.
"Contohnya, efek vitamin D jangka pendek, bisa jadi terjadi gangguan seperti pusing, susah tidur, otot dan tulang sering tidak nyaman, yang sering kita abaikan. Zat besi, misalnya mudah mengantuk, tidak bisa konsentrasi, seringkali enggak enak kepalanya," jelas Ida.
Lebih lanjut, efek jangka panjang kekurangan vitamin D bisa menyebabkan gangguan pada tulang, imunitas dan ini seringkali tak disadari orang-orang.
"Demikian juga zat besi. Jangka panjangnya membuat stamina turun misalnya menjadi pucat, tidak fit, enggak 100 persen perform," kata Ida.
Selanjutnya mengenai 3J, huruf J berikutnya yakni jadwal makan. Ida mengingatkan orang-orang harus makan dalam bentuk kecil dan sering supaya metabolisme terus berjalan dengan baik.
Masih dalam rangka peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) pada 25 Januari, Ida kembali mengingatkan masyarakat prinsip 3J termasuk tidak menyia-nyiakan makanan dengan mengambil porsi makanan sesuai kebutuhan tubuh.
"Kalau Anda membuang makanan artinya Anda sudah tanpa disadari mengambil jatah orang lain, yang kekurangan makanan dan Anda sudah mengambil porsi dari alam. Ingatlah ambil makanan sesuai porsi makan kita supaya jumlah kalori juga bisa terpenuhi dengan baik," demikian kata Ida.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023