Volume ekspor kakao Sumut selama periode Januari - November 2022 naik 41,25 persen dibandingkan periode sama 2021.

"Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST Karantina Pertanian Belawan yang memfasilitasi ekspor kakao biji tersebut di tahun 2022 ada ekspor sebanyak 1.130 ton dengan nilai ekonomis Rp39,6 miliar," ujar Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi PM Yusmanto, di Medan, Kamis.

Melalui keterangan tertulisnya, Yusmanto menyebutkan Januari-November 2021 ekspornya masih 800 ton dengan nilai Rp30 miliar.

"Ada kenaikan ekspor yang cukup besar atau  41,25 persen," katanya. 

Kenaikan ekspor itu tentu saja menggembirakan, karena diharapkan meningkatkan pendapatan petani. 

Menurut Yusmanto, peningkatan ekspor itu juga menjadi bukti kerja keras petani sub sektor perkebunan serta dukungan pemerintah daerah dalam membangun pertanian yang baik. 

Dia menyebutkan, pihaknya secara rutin melakukan pendampingan kepada pelaku usaha pertanian dengan memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari, SPS Measure, sesuai yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor.  

Hal itu, katanya, dilakukan untuk memastikan produk pertanian dapat diterima di negara tujuan. 

Kakao di Sumut berasal dari Kabupaten Nias Utara, Deli Serdang,  Simalungun, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Nias Selatan. 

Berdasarkan data BPS, luas lahan kakao di Sumut mencapai 35,696 hektare, sehingga sangat potensial untuk peningkatan ekspor.


Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Bambang memberi apresiasi kepada petani sub sektor perkebunan yang turut serta mendukung Gerakan Tiga Kali ekspor (Gratieks) sehingga komoditas pertanian Sumut meningkat.

Menurut dia, meningkatnya ekspor kakao biji dengan mampu bersaing di pasar global itu merupakan prestasi yang harus dipertahankan, mengingat masing-masing negara tujuan memiliki persyaratan teknis yang ketat.

Untuk itu, pihaknya selaku otoritas karantina terus melakukan penguatan kesisteman perkarantinaan, seperti fasilitas pemeriksaan baik sarana dan prasarana laboratorium serta kemampuan petugasnya untuk dapat memastikan kesehatan dan keamanan produk sesuai protokol ekspor negara mitra dagang.

“Adalah tugas kami untuk mengawal, juga memastikan agar kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan harus dipenuhi sehingga terjamin dinegara tujuan," ujar Bambang.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022