Fadly Nurzal politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga mantan Anggota DPR RI 2014-2019 menegaskan banyak pihak yang tidak suka dengan keberadaan PPP.
Hal itu disampaikan Fadly Nurzal saar turun ke pondok pesantren Baitur Rahman di Desa Parau Sorat, Kecamatan Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) bersama Ketua DPC PPP Paluta Hajuddin Ritonga pada acara orentasi politik PPP Paluta bersama pada kadernya, Senin (14/11).
Ketua DPW PPP Provinsi Sumatera Utara periode 2006 -2010 dan 2011 - 2015 Fadly Nurzal yang turun ke Pondok Pesantren Baitur Rahman Desa Parau Sorat sampaikan pesan politik dan kondisi PPP banyak yang tidak suka, ada banyak pihak benar - benar tidak suka, sehingga dengan kehadiran ini menjadi pencerahan politik kepada masyarakat dan umat islam.
Dalam orasi politiknya menyampaikan bahwa PPP tidak pernah berubah, "ingat tidak pernah berubah" selalu ada bersama umat islam, hal ini saya tegaskan bahwa tidak ada perubahan, ingat ada upaya dari pihak yang tidak suka PPP ini berkembang dan agar PPP ini bubar.
"Penting kita ketahui bersama PPP ini merupakan partainya umat islam, lihat ada lambang Ka'bahnya, maka mari kita jaga bersama-sama partai berlambang rumah besarnya umat islam ini," katanya saat didampingi Ketua DPW PPP Sumatera Utara Jafaruddin Harahap, Ketua DPC PPP Kabupaten Tapsel J Oloan Rambe, Ketua DPC PPP Kabupaten Palas Erwin Pane, Ketua DPC PPP Kota Padang Sidempuan Hasanuddin Sipahutar.
PPP ini rumahnya umat islam dan tempatnya berpolitik untuk mengambil kekuasan, di agama itu tidak pernah dilarang untuk merebut kekuasaan, tegasnya.
Lanjut Fadly, partai rumah umat islam ini harus dimilili masyarakat Indonesia, ingat umat islam terbesar di dunia itu adalah indonesia, maka jika jaga rumah besar umat islam ini bersama ulama - ulama dan santri pondok pesantren.
Membangun dan mendirikan PPP ini penuh kesadaran, tidak asal buat tidak asal mendirikan punya kesepakatan dari beberapa pandangan tokoh - tokoh islam pada masanya, mari kita jaga, kita rawat PPP ini dengan kegiatan orientasi politik, karena jika tidak kita jaga, tidak menutup kemungkinan hal yang tak diinginkan dapat terjadi, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Hal itu disampaikan Fadly Nurzal saar turun ke pondok pesantren Baitur Rahman di Desa Parau Sorat, Kecamatan Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) bersama Ketua DPC PPP Paluta Hajuddin Ritonga pada acara orentasi politik PPP Paluta bersama pada kadernya, Senin (14/11).
Ketua DPW PPP Provinsi Sumatera Utara periode 2006 -2010 dan 2011 - 2015 Fadly Nurzal yang turun ke Pondok Pesantren Baitur Rahman Desa Parau Sorat sampaikan pesan politik dan kondisi PPP banyak yang tidak suka, ada banyak pihak benar - benar tidak suka, sehingga dengan kehadiran ini menjadi pencerahan politik kepada masyarakat dan umat islam.
Dalam orasi politiknya menyampaikan bahwa PPP tidak pernah berubah, "ingat tidak pernah berubah" selalu ada bersama umat islam, hal ini saya tegaskan bahwa tidak ada perubahan, ingat ada upaya dari pihak yang tidak suka PPP ini berkembang dan agar PPP ini bubar.
"Penting kita ketahui bersama PPP ini merupakan partainya umat islam, lihat ada lambang Ka'bahnya, maka mari kita jaga bersama-sama partai berlambang rumah besarnya umat islam ini," katanya saat didampingi Ketua DPW PPP Sumatera Utara Jafaruddin Harahap, Ketua DPC PPP Kabupaten Tapsel J Oloan Rambe, Ketua DPC PPP Kabupaten Palas Erwin Pane, Ketua DPC PPP Kota Padang Sidempuan Hasanuddin Sipahutar.
PPP ini rumahnya umat islam dan tempatnya berpolitik untuk mengambil kekuasan, di agama itu tidak pernah dilarang untuk merebut kekuasaan, tegasnya.
Lanjut Fadly, partai rumah umat islam ini harus dimilili masyarakat Indonesia, ingat umat islam terbesar di dunia itu adalah indonesia, maka jika jaga rumah besar umat islam ini bersama ulama - ulama dan santri pondok pesantren.
Membangun dan mendirikan PPP ini penuh kesadaran, tidak asal buat tidak asal mendirikan punya kesepakatan dari beberapa pandangan tokoh - tokoh islam pada masanya, mari kita jaga, kita rawat PPP ini dengan kegiatan orientasi politik, karena jika tidak kita jaga, tidak menutup kemungkinan hal yang tak diinginkan dapat terjadi, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022