Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan Pemerintah Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, menyediakan lahan sekitar 300 hektare untuk memproduksi hortikultura, termasuk cabai merah.
"Bupati Dairi memberikan kita lahan sekitar 300 hektare untuk ditanami petani Dairi dengan kepastian offtaker masyarakat Medan melalui Pemkot Medan," kata Bobby di Medan, Rabu.
Pihaknya telah menunjuk Perumda Pasar merupakan BUMD milik Pemkot Medan yang akan melakukan perjanjian kerja sama dengan petani melalui Koperasi Aur Dairi Botanikal.
Hal ini merupakan kerja sama antar daerah dalam penyediaan bahan pokok, terutama cabai merah sebagai salah satu komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Kota Medan.
Kerja sama ini juga dilakukan untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi agar pemerintah daerah bisa mengendalikan harga pangan dan menekan angka inflasi di bawah lima persen.
"Pemkot Medan dan Pemkab Dairi memantangkan skema mulai dari pembukaan lahan, penanaman, pembudidayaan hingga kepastian pembelian. Poin utama bagaimana kita menjaga inflasi," jelas Bobby.
Data Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan menyatakan bahwa kebutuhan cabai merah di Kota Medan sekitar 454,58 ton per bulan, dan cabai rawit 146,12 ton per bulan.
"Cabai itu akan kami simpan di cold storage. Jika terjadi kenaikan harga, baru kita lepas ke pasaran guna mengendalikan harga. Kunci utama pasokan cabai dari Dairi tetap terjaga," tutur Wali Kota Medan.
Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu mengaku lahan 300 hektare itu tidak hanya ditanami cabai saja, tapi juga bawang merah, kubis dan kentang dengan lokasi yang berjarak sekitar dua jam dari Bandara Silangit.
Lahan 300 hektare tersebut juga dikelilingi sungai, sehingga sumber air sangat mendukung. Selain itu, terdapat gudang penampungan sementara untuk menyimpan hasil produk pertanian.
"Kita juga sudah mempersiapkan rencana produksi sampai 2025. Lahan itu juga sudah ditanami para petani, dan petani wajib menjadi anggota koperasi," kata Eddy.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Bupati Dairi memberikan kita lahan sekitar 300 hektare untuk ditanami petani Dairi dengan kepastian offtaker masyarakat Medan melalui Pemkot Medan," kata Bobby di Medan, Rabu.
Pihaknya telah menunjuk Perumda Pasar merupakan BUMD milik Pemkot Medan yang akan melakukan perjanjian kerja sama dengan petani melalui Koperasi Aur Dairi Botanikal.
Hal ini merupakan kerja sama antar daerah dalam penyediaan bahan pokok, terutama cabai merah sebagai salah satu komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Kota Medan.
Kerja sama ini juga dilakukan untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi agar pemerintah daerah bisa mengendalikan harga pangan dan menekan angka inflasi di bawah lima persen.
"Pemkot Medan dan Pemkab Dairi memantangkan skema mulai dari pembukaan lahan, penanaman, pembudidayaan hingga kepastian pembelian. Poin utama bagaimana kita menjaga inflasi," jelas Bobby.
Data Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan menyatakan bahwa kebutuhan cabai merah di Kota Medan sekitar 454,58 ton per bulan, dan cabai rawit 146,12 ton per bulan.
"Cabai itu akan kami simpan di cold storage. Jika terjadi kenaikan harga, baru kita lepas ke pasaran guna mengendalikan harga. Kunci utama pasokan cabai dari Dairi tetap terjaga," tutur Wali Kota Medan.
Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu mengaku lahan 300 hektare itu tidak hanya ditanami cabai saja, tapi juga bawang merah, kubis dan kentang dengan lokasi yang berjarak sekitar dua jam dari Bandara Silangit.
Lahan 300 hektare tersebut juga dikelilingi sungai, sehingga sumber air sangat mendukung. Selain itu, terdapat gudang penampungan sementara untuk menyimpan hasil produk pertanian.
"Kita juga sudah mempersiapkan rencana produksi sampai 2025. Lahan itu juga sudah ditanami para petani, dan petani wajib menjadi anggota koperasi," kata Eddy.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022