Wakil Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel)  Rasyid Assaf Dongoran,M.Si, mengimbau kalangan masyarakat ekonomi mampu untuk tidak ragu dan terus berikhtiar membantu kalangan ekonomi lemah, terutama para kaum ibu janda dan yatim.  

Hal itu dikatakan Wabup Tapsel pada saat melepas tim kerja untuk bulan ke-3 dalam mendistribusikan Boras Si Pir Ni Tondi kepada masyarakat Tapanuli Selatan, bulan oktober di kecamatan Saipar Dolok Hole Jumat (14/10).

“Distribusi Boras Si Pir Ni Tondi berupa paket sembako ini merupakan upaya inisiatif saya dan   beberapa teman yang ingin  untuk merangsang masyarakat ekonomi mampu untuk rutin memperhatikan kaum ekonomi lemah khususnya janda dan yatim yang suaminya meninggal serta kategori miskin dan sangat miskin,”terang Rasyid Assaf.

Ia menyebutkan, memiliki data keluarga miskin, janda dan yatim se Tapanuli Selatan bedasarkan kecamatan.
Lebih rinci Rasyid menyebutkan, data janda usia dibawah 50 tahun kondisi suami meninggal dunia di Kecamatan Aek Bilah ada 17 KK dengan anak dan balita 31 orang yatim. Kecamatan Saipar Dolok Hole (SDH) ada 39 KK dengan anak dan balita 110 orang yatim. 

Kecamatan Sayur Matinggi janda 47 KK denga anak dan balita sejumlah 118 orang. Kecamatan Angkola Muaratais ada  janda 29 KK dengan anak dan balita 82 orang, di Kecamatan Muara Batangtoru ada Janda 33 KK dengan anak dan balita 83 orang.

 Kudiam di Kecamatan Angkola Barat ada Janda 72 KK dengan anak dan balita 180 orang. Kecamatan Marancar ada 36 KK dengan anak dan balita sebanyak 86 orang.Kecamatan Angkola Timur ada Janda 44 KK dengan anak dan balita 136 orang. 

Kecamatan Batangtoru ada janda 34 KK dengan 104 anak dan balita. Kecamatan Tano Tombangan ada Janda 37 KK dengan anak dan balita sebanyak 156 orang. Kecamatan Arse ada janda 12 KK dengan anak dan balita sejumlah 37 orang. 

Kecamatan Batang Angkola ada Janda 34 KK dengan anak dan balita sejumlah 113 orang. Kecamatan Angkola Selatan ada Janda 67 KK dengan anak dan balita 208 orang. Di Kecamatan Angkola Sangkunur ada Janda 53 KK dengan anak dan balita sejumlah 165 orang, Kecamatan Sipirok  ada Janda 41 KK dengan anak dan balita sejumlah 97 orang.  

Setelah membeberkan data tersebut didepan jurnalis Rasyid Assaf Dongoran yang juga Wakil Ketua Golkar Sumut itu menyebutkan sebagai Putra Batak Angkola dalam tradisi adat Batak, dia memahami, Boras Si Pir Ni Tondi atau Boras Pa Pir Ni Tondi.

Dimana hal itu zaman dahulu dipakai untuk bagi yang sedang ditimpa musibah atau sedang susah ekonomi  ataupun sedang berprestasi memulai tugas baru, tujuannya agar orang orang yang menerima Boras Si Pir Ni Tondi /Boras Pa Pir Ni Tondi ini memiliki semangat hidup yang lebih baik.

Menaruh perhatian pada kaum lemah ekonomi terutama kanda dan yatim keluarga miskin merupakan perintah agama dan kearifan lokal adat Batak kami

“Saya memakai istilah Boras Si Pir Ni Tondi adalah ditafsirkan sebagai sebuah simbol pemberian kepada masyarakat yang sedang ditimpa musibah atau bisa juga sedang ditimpa kesusahan ekonomi dan membutuhkan pengembalian semangat jiwa (Tondi),”terangnya.  

Rasyid juga menyebutkan membantu kaum yang lemah terutama janda dan yatim adalah perintah agama yang harus di laksanakan semua umat Nya. 

“Agama saya memerintahkan melalui pesan junjungan saya Baginda Rasulullah Muhammad SAW di akhir nafasnya mengatakan dan mewasiatkan 2 pesan yakni jangan tinggalkan Shalat dan bantulah kaum yang lemah terutama Janda dan Yatim", kata Rasyid meneruskan pesan Nabi. 

Berangkat dari dua hal di atas kata Wakil Bupati itu  “Saya pikir rezeki nikmat ketetapan Allah SWT kepada saya menjadi Wakil Bupati di Kab Tapanuli Selatan dan diberikan tunjangan keuangan, walaupun terbatas sesuatu kemampuan daerah, maka harus saya syukuri dan saya tindak lanjuti, karena kami pemimpin formal di Tapanuli Selatan ini memiliki visi Sehat , Cerdas, Sejahtera,”.

Pemerintah memberikan saya tunjangan biaya operasional Wakil Kepala Daerah sebesar Rp 16 juta per bulan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 109 , Pasal 8, ayah h yang berbunyi dana operational ditujukan untuk kepentingan kerawanan sosial yang ditemui oleh Wakada dalam kegiatan bulanan nya , makanya saya salurkan setiap bulan pada Janda & Yatim di setiap kecamatan secara bergiliran setiap bulan 

Ketika ditanya mengenai haji bulanan, Wakil bupati mengatakan bahwa gaji untuk istri dan anak saya donk, namanya juga gaji, lagian gaji kan memang diamanahkan untuk Keluarga,”ujarnya tersenyum

Wabup menyadari, sesungguhnya kaum miskin sudah mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial (APBN) dalam Bentuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kementerian Pendesaaan (APBN Pemerintah Pusat ) dalam bentuk  Bantuan Langsung Tunai ( BLT), dan  bantuan Bedah Rumah selama APBN pemerintah pusat.

 Ditambah kemampuan APBD Kab Tapanuli Selatan juga terbatas karena masih fokus pada pembangunan sarana publik yang dibutuhkan masyarakat umum  

“Maka tidak dapat dipungkiri, kita harus terus mengkampanyekan partisipasi orang-orang ekonomi mampu di Tapanuli Selatan semakin banyak jumlahnya  bisa rutin memperhatikan kaum ekonomi lemah khususnya Kaum Ibu Janda ( Cerai Mati) dan anak Yatim nya, saya himbau Bapak/Ibu dari keluarga kalangan ekonomi mampu untuk membantu kaum ibu Janda dan Yatim miskin di kecamatan tempat tinggal nya masing -masing secara rutin , tidak akan rugi kita dan semoga rezeki bapak/ibu kelak semakin bertambah ”tutupnya.

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022