Alumni Fakultas Teknik Universitas Katolik St Thomas Medan turut menyampaikan saran dan masukan bagi para korban pemilik bangunan yang terdampak guncangan gempa bumi usai menyerahkan bantuan donasi di Posko Penanganan Darurat Bencana Alam Gempa Bumi Taput di Kantor Bupati Taput.

"Selain menyerahkan bantuan kepada para korban melalui posko bencana, kita juga mengunjungi sejumlah bangunan yang mengalami kerusakan," terang Afrinton Siregar, salah seorang dari rombongan alumni Fakultas Teknik Universitas Katolik St Thomas Medan di Tarutung, Rabu (12/10).

Afrinton bersama sejumlah alumnus Unika, di antaranya, Samsuardy Batubara, Horas Tamba, Henry Lumbangaol, Sibagariang, Evita Ginting, dan Erwin Manalu menyerahkan bantuan senilai Rp15 juta bagi korban gempa bumi dan diterima Ketua Sekretariat Posko Penanganan Darurat Bencana Alam Gempa Bumi Taput, Indra Sahat Hottua Simaremare didampingi Kepala BPBD Taput Bonggas Pasaribu, di Kantor Bupati Taput, Rabu (12/10).

Kehadiran Afrinton bersama rombongan disambut apresiasi yang disampaikan Indra atas kepedulian para alumni Fakultas Teknik Unika St Thomas Medan.

"Saat ini, Pemerintah tetap mengutamakan dan memprioritaskan upaya rehabilitasi rumah-rumah penduduk yang paling terdampak. Kita tetap konsolidasi untuk  perbaikan rumah ibadah dan fasilitas  umum seperti sekolah dan Kantor," sebut Indra.

Setelah menyerahkan bantuannya, alumni fakultas teknik Unika St Thomas Medan mengunjungi bangunan yang terdampak gempa, seperti bangunan gereja, rumah toko, dan Kantor Kejari Taput, dalam upaya meninjau langsung dampak gempa bumi.

Mengetahui bahwa Afrinton bersama Samsuardy Batubara dan rombongan adalah para alumnus di bidang teknik, pemilik bangunan terdampak gempa yang dikunjungi tampak meminta saran dan masukan akan kondisi bangunannya.

"Saat kita melihat dan mengamati kondisi bangunan terdampak, para pemilik bangunan berharap saran dan masukan, dan tentunya, kita semua terlebih Pak Samsuardy Batubara yang merupakan tim ahli bangunan gedung dengan tegas menyampaikan hasil amatan dan penilaiannya," ujar Afrinton.

Saran dan masukan terkait kondisi bangunan yang disampaikan, serta nilai kelayakan bangunan untuk dibangun kembali secara utuh ataupun hanya bersifat sekedar rehab parsial diungkapkan  kepada para pemilik bangunan.

"Semoga apa yang kita sampaikan berdasarkan amatan sesuai keahlian menambah wawasan para korban akan konstruksi yang baik atas setiap bangunan," tukasnya.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022