Permintaan pinang dari India ke Indonesia mulai kembali pulih ditandai dengan adanya permintaan kembali komoditas itu ke Sumut.

"Pekan ini ada permintaan pinang dari India sebanyak 27 ton dengan nilai 31ribu dolar AS," ujar eksportir pinang asal Sumut, Rianto Aritonang di Medan, Kamis.

Permintaan dari India itu menggembirakan, karena sejak Januari 2022, permintaan melemah bahkan nyaris tidak ada akibat berbagai faktor seperti turunnya konsumsi pinang di negara tersebut.

Padahal India tercatat sebagai pembeli pinang terbesar Indonesia khususnya Sumut. Sumut dan termasuk Aceh merupakan salah satu daerah produsen terbesar pinang di Indonesia.

"Tetapi meski dari Aceh, tetapi pengapalan pinang ekspor itu tetap dari Pelabuhan Belawan," ujar eksekutif CV Kahaka International itu.

Rianto menyebutkan, ekspor pinang itu dalam berbagai jenis, mulai bentuk segar bulat, belah dan yang sudah direbus.

Selama ini, bukan saja India yang mengimpor pinang dari Indonesia, tetapi juga Thailand meski negara itu tercatat juga sebagai negara produsen.

Seperti halnya India, Thailand mengimpor pinang untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan lainnya.

"Eksportir berharap, ekspor ke India kembali naik agar produksi dalam negeri terserap sehingga geliat bisnis petani dan pengusaha berkembang dan tentunya ada pemasukan devisa ke dalam negeri," ujar Rianto.

 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022