Pemerintah Kabupaten Samosir menerima bantuan 12,5 ton bibit padi inbrida jenis Ciherang dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara, untuk selanjutnya disalurkan kepada petani setempat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Samosir, Tumiur Gultom di Pangururan, Jumat, mengatakan, 12,5 ton bibit padi tersebut disalurkan kepada kelompok tani di 5 kecamatan yaitu 2.475 kg di Kecamatan Pangururan, 925 kg di Kecamatan Simanindo,4.725 kg di Kecamatan Palipi, 1.125 kg Kecamatan Nainggolan dan 3.250 di Kecamatan Onan Runggu.
Bibit padi tersebut diharapkan dapat ditanam pada musim tahun ini, antara bulan Oktober-Desember. Produksi padi inbrida Ciherang diperkirakan berada di atas 6 ton per hektare, paling tidak di posisi 6 ton untuk Kabupaten Samosir.
"Untuk keberhasilan panen, kami akan melakukan pendampingan kepada petani, mulai dari persemaian, proses tanam dan pemupukan hingga panen dengan melibatkan penyuluh pertanian di setiap UPTD," katanya.
Ia mengajak petani penerima bantuan untuk memanfaatkan bibit padi dengan baik, ditanam dengan baik, jangan diberikan kepada kelompok lain, pindah tangan apalagi diperjualbelikan.
"Mari tetap komunikasi jika ada kendala. Pengembangan padi ini tidak boleh gagal. Penyuluh dari dinas dan lapangan akan selalu hadir bersama petani. Peruntukannya harus tepat, budidayannya tepat maka kita akan menghasilkan panen sesuai yang diharapkan," katanya.
Bantuan ini sangat meringankan beban petani Samosir. Pihaknya akan mengupayakan sarana produksi yang lain baik berupa bibit maupun pupuk yang dibutuhkan petani.
Sementara itu staf Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Rina Andalasari, mengatakan bantuan yang disalurkan tersebut merupakan usulan dari Pemkab Samosir. Setelah diverifikasi dengan berbagai ketentuan, akhirnya lolos dan bantuan disalurkan.
Ia berharap, dengan bantuan bibit padi, petani di Kabupaten Samosir dapat meningkat produksi dan produktivitas. Pihaknya akan tetap membantu Kabupaten Samosir tergantung usulan yang diberikan.
"Usulan akan tetap kami tampung, tergantung usulan dari Dinas Ketapang dan Pertanian Kabupaten Samosir," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Samosir, Tumiur Gultom di Pangururan, Jumat, mengatakan, 12,5 ton bibit padi tersebut disalurkan kepada kelompok tani di 5 kecamatan yaitu 2.475 kg di Kecamatan Pangururan, 925 kg di Kecamatan Simanindo,4.725 kg di Kecamatan Palipi, 1.125 kg Kecamatan Nainggolan dan 3.250 di Kecamatan Onan Runggu.
Bibit padi tersebut diharapkan dapat ditanam pada musim tahun ini, antara bulan Oktober-Desember. Produksi padi inbrida Ciherang diperkirakan berada di atas 6 ton per hektare, paling tidak di posisi 6 ton untuk Kabupaten Samosir.
"Untuk keberhasilan panen, kami akan melakukan pendampingan kepada petani, mulai dari persemaian, proses tanam dan pemupukan hingga panen dengan melibatkan penyuluh pertanian di setiap UPTD," katanya.
Ia mengajak petani penerima bantuan untuk memanfaatkan bibit padi dengan baik, ditanam dengan baik, jangan diberikan kepada kelompok lain, pindah tangan apalagi diperjualbelikan.
"Mari tetap komunikasi jika ada kendala. Pengembangan padi ini tidak boleh gagal. Penyuluh dari dinas dan lapangan akan selalu hadir bersama petani. Peruntukannya harus tepat, budidayannya tepat maka kita akan menghasilkan panen sesuai yang diharapkan," katanya.
Bantuan ini sangat meringankan beban petani Samosir. Pihaknya akan mengupayakan sarana produksi yang lain baik berupa bibit maupun pupuk yang dibutuhkan petani.
Sementara itu staf Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Rina Andalasari, mengatakan bantuan yang disalurkan tersebut merupakan usulan dari Pemkab Samosir. Setelah diverifikasi dengan berbagai ketentuan, akhirnya lolos dan bantuan disalurkan.
Ia berharap, dengan bantuan bibit padi, petani di Kabupaten Samosir dapat meningkat produksi dan produktivitas. Pihaknya akan tetap membantu Kabupaten Samosir tergantung usulan yang diberikan.
"Usulan akan tetap kami tampung, tergantung usulan dari Dinas Ketapang dan Pertanian Kabupaten Samosir," katanya.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022