Pemerintah masih terus mewaspadai penyakit mulut dan kaki karena penyakit itu masih tetap ada dan sekaligus untuk menjaga ketahanan pangan.

"Pemerintah terus mewaspadai dan menangani PMK agar produksi hasil ternak tidak turun dan masyarakat terlindungi, " ujar Inspektur jenderal Kementan Dr Jan Samuel Maringka di
PT Graha Segara Belawan Gabion, Belawan, Jumat (16/9).

Dia mengatakan itu usai Apel Siaga PMK dan Ketahanan Pangan Menjaga Komitmen Penanganan PMK oleh Satuan Tugas Penanganan PMK.

Sumut sendiri, misalnya, kata dia, termasuk salah satu provinsi yang masih diserang dan rawan terserang PMK.

Menurut Jan Maringka, selain memantau pintu masuk resmi, pengawasan ketat harus dilakukan juga di jalur-jalur "tikus".

"Jangan sampai hewan atau daging terkena PMK masuk ke Indonesia yang menambah serangan penyakit itu secara lebih besar,"katanya.

Penangan PMK, ujar dia, dilakukan pemerintah dengan mengawasi /membatasi lalu lintas hewan, dan menyalurkan anggaran untuk pengobatan dan mengatasi PMK ke setiap provinsi.

"Anggarannya ke setiap provinsi berbeda tergantung kasus PMK,"katanya.

Selain mengoptimalkan pengawasan PMK, Kementan juga terus melakukan upaya peningkatan produksi bahan pangan lainnya.

"Krisis pangan melanda dunia.Meski Indonesia masih tergolong mampu bertahan, tetapi harus menjadi perhatian serius dan itu tanggung jawab semua kalangan,"katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022