Tim Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) bekerja sama dengan mitra Green Group melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa sososialisasi manfaat, resiko dan bahaya limbah minyak goreng bekas atau "Minyak Jelantah".

Ketua Tim Dosen USU selaku pelaksana kegiatan Dr. Ir. Anizar, M.Kes mengatakan, sosialisasi yang dilaksanakan pada 26 Agustus 2021 lalu di Kantor Lurah Sijambi Kota Tanjungbalai bertujuan untuk mengedukasi pihak Green Grup dan masayarakat.

Menurut Anizar, rangkaian program pengabdian masyarakat yang ia laksanakan bersama Tim Dosen Usu terdiri dari Ir. Ukurta Tarigan, MT serta Drs M. Zainul Bahri T, MSI, Ak adalah penyelesaian masalah mitra (Green Grup) tentang peningkatan kuantitas dan kualitas limbah minyak goreng bekas.

Demikian juga masyarakat diedukasi agar sadar untuk tidak membuang limbah rumah tangga yang akan mengurangi kualitas lingkungan.

"Disatu sisi, pengabdian kami akan meningkatkan pendapatan Green Group terkait pengolahan minyak jelantah. Disisi lain terdapat capaian memiliki makna yang besar yaitu kesadaran masyarakat untuk hidup sehat tanpa mengonsumsi makanan yang berisiko yakni minyak jelantah," kata Anizar di Tanjungbalai, Kamis (1/9).

Ia melanjutkan, target luaran dari program pengabdian pihaknya yaitu bidang produksi dan manajemen usaha, sekaligus sosialisasi tentang dampak pencemaran limbah minyak goreng bekas terhadap kesehatan dan lingkungan hidup.

Kemudian, pembentukan kelompok pengelolaan limbah minyak goreng bekas, melakukan pemantauan, pengadaan alat penyaring limbah minyak goreng bekas berbahan stainless steel, pengadaan brosur dan spanduk, serta pengadaan gudang. 

Sedangkan target luaran manajemen usaha adalah Green Group akan memiliki catatan pemasukan dan pengeluaran (cashflow) keuangan, dapat menghitung harga penerimaan limbah minyak goreng bekas yang diterima, dapat membuat dan memiliki laporan keuangan sederhana, serta dapat menghitung jumlah persediaan limbah minyak goreng bekas yang dibutuhkan.

Kegiatan tersebut, kata Anizar, akan mencapai tujuan ketiga Sustainability Development Goals (SDGs) yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan penduduk di segala usia.

"Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga selaras dengan Indikator Kerja Utama (IKU) 2 yaitu mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus, IKU 3 yaitu dosen berkegiatan di luar kampus, dan IKU 5 yaitu hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat," sebut Anizar.

Sebelumnya, Direktur Green Grup Kota Tanjungbalai, Faisal Aptri Sirait
menjelaskan pihaknya merupakan pengepul sekaligus distributor limbah minyak goreng bekas atau minyak jelantah di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Indonesia.

Selama ini, Green Group telah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kesadaran bahaya limbah minyak goreng bekas serta potensi banjir di Kota Tanjungbalai jika limbah dibuang secara sembarangan.

Edukasi kepada masyarakat tersebut dilakukan door to door maupun di Kantor-kantor Kelurahan hingga menyebaran informasi melalui brosur dan flyer. Green Group juga melakukan perekrutan pemuda yang peduli lingkungan untuk berpartisipasi aktif serta berkolaborasi dalam hal mengedukasi masyarakat.

Namun berbagai permasalahan seperti kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat, proses penyaringan limbah minyak goreng bekas yang masih dilakukan secara manual, dan fasilitas penyimpanan yang masih sedikit mengakibatkan kegiatannya kurang efektif dan efisien.

"Atas pengabdian masyarakat yang digelar Tim Dosen USU, baik kami (Green Grup) dan masyarakat banyak mendapatkan pengetahuan. Untuk itu kami sangat berterima kasih kepada Tim Dosen USU," ujar Faisal.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022