Generasi milenial adalah harapan kemajuan suatu bangsa tak terkecuali Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Regenerasi petani pun  dilakukan melalui berbagai  upaya,  salah satunya melui peningkatan kemampuan dan kompetensi lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan).

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menaruh harapan besar pada generasi milenial khususnya lulusan pendidikan vokasi di bawah naungan Kementan. Pendidikan vokasi harus menciptakan generasi milenial yang berkompeten dan mampu bekerjasama dalam tim.

"Memiliki sifat kritis baik pada dirinya, dengan lingkungan dan semua masalah yang dihadapi namun tetap sejalan dengan jiwa kebangsaan. Mampu berfikir kreatif untuk inovasi dengan meningkatkan literasi tentang sektor pertanian, manajemen keuangan, orientasi pasar dan sarana prasarana melalui dunia digital,” katanya.

Pernyataan senada dikemukakan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa mahasiswa Polbangtan sebagai representasi petani milenial diharapkan mampu meneruskan tongkat estafet pembangunan pertanian.

"Pendidikan vokasi memiliki ciri atau kekhasan dan mengutamakan penerapan aspek-aspek praktis yang didukung teori yang tepat. Berbeda dengan pendidikan akademis yang lebih mengutamakan capaian teoritis didukung aspek praktis," katanya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini menegaskan selaku pendidikan tinggi vokasi yang diselenggarakan oleh Kementan, seperti termaktub pada Pasal 17 dari Permenristekdikti No 44/2015. Mata kuliah pendidikan vokasi meliputi teori, praktikum, workshop, kerja praktek lapangan, dan proyek akhir. 

"Salah satu instrumen yang dapat menilai pencapaian kompetensi lulusan di akhir program pendidikan yaitu Penugasan Akhir," katanya.

Menurutnya, TA merupakan salah satu mata kuliah wajib lulus bagi semua mahasiswa Polbangtan Medan dan merupakan salah satu persyaratan dalam penyelesaian studi untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Pertanian bergelar STr.P. 

"Pelaksanaan TA merupakan kegiatan mandiri, diserahkan sepenuhnya kepada mahasiswa dengan bantuan dosen pembimbing yang ditetapkan berdasarkan SK Direktur Polbangtan Medan," kata Yuliana K.

Dia menambahkan, penyusunan TA akan melatih mahasiswa mampu merencanakan, merangkum, analisis, evaluasi, dan aplikasi semua pengalaman pendidikan serta memecahkan masalah dalam bidang keahlian/bidang studi tertentu secara sistematis, logis, kritis dan kreatif, berdasarkan data/informasi yang akurat didukung analisis tepat.

Pelaksanaan TA bagi mahasiswa Polbangtan Medan, berlangsung sejak pertengahan Februari 2022 mulai dari identifikasi potensi wilayah. Seminar hasil TA berlangsung sejak 13 Juni 2022 dan komprehensif mulai 27 Juni 2022 hingga saat ini.

Kegiatan Seminar Hasil berlangsung tatap muka dan via daring. Seminar hasil secara online ditempuh lantaran beberapa mahasiswa Polbangtan Medan yakni enam dari 69 orang mahasiswa Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, enam dari 64 mahasiswa Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi dan 13 dari 68 mahasiswa Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan sudah diterima bekerja di perusahaan walaupun belum lulus kuliah.

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022