Sebanyak 28 mahasiswa Program Studi Penyuluhan Perkebunan Presisi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan melaksanakan praktik di Balai Penyuluhan Pertanian Kabupaten Langkat, Sumatera Utara untuk memperdalam teknik penyuluhan.
Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini di Medan, Selasa, mengatakan kegiatan praktik mahasiswa langsung dengan petani agar mereka dapat mengetahui permasalahan lapangan serta menemukan solusi atas kendala yang dialami petani.
"Tujuan praktik agar mahasiswa dapat belajar secara langsung pada situasi nyata dan bertemu dengan petani. Selain itu, menambah variasi proses pembelajaran agar tidak monoton yang selama ini dilakukan di dalam kelas," katanya.
Dalam praktik lapangan itu, mahasiswa juga mengikuti diskusi kelompok yang digelar Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Stabat dengan menghadirkan sejumlah petani yang merupakan perwakilan dari setiap kelompok tani di daerah itu.
Mahasiswa dibagi menjadi lima kelompok dengan setiap kelompok didampingi narasumber yakni dua petani dan satu penyuluh untuk identifikasi permasalahan dan menggali informasi tentang kegiatan penyuluhan di Kecamatan Stabat.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha.
Tujuannya agar petani mau dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Koordinator BPP Stabat Bambang Sutrisno mengatakan pihaknya masih sering menggunakan metode penyuluhan latihan, kunjungan dan supervisi (lakusisi) yang dinilai cukup efektif dalam memantau kegiatan pertanian.
"Kombinasi beberapa metode dalam kegiatan penyuluhan pertanian dapat dikatakan efektif untuk mengubah perilaku petani agar sesuai yang diharapkan," katanya.
Baca juga: Kementan dukung Polbangtan Medan tingkatkan peran strategis penyuluh Dairi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini di Medan, Selasa, mengatakan kegiatan praktik mahasiswa langsung dengan petani agar mereka dapat mengetahui permasalahan lapangan serta menemukan solusi atas kendala yang dialami petani.
"Tujuan praktik agar mahasiswa dapat belajar secara langsung pada situasi nyata dan bertemu dengan petani. Selain itu, menambah variasi proses pembelajaran agar tidak monoton yang selama ini dilakukan di dalam kelas," katanya.
Dalam praktik lapangan itu, mahasiswa juga mengikuti diskusi kelompok yang digelar Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Stabat dengan menghadirkan sejumlah petani yang merupakan perwakilan dari setiap kelompok tani di daerah itu.
Mahasiswa dibagi menjadi lima kelompok dengan setiap kelompok didampingi narasumber yakni dua petani dan satu penyuluh untuk identifikasi permasalahan dan menggali informasi tentang kegiatan penyuluhan di Kecamatan Stabat.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha.
Tujuannya agar petani mau dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Koordinator BPP Stabat Bambang Sutrisno mengatakan pihaknya masih sering menggunakan metode penyuluhan latihan, kunjungan dan supervisi (lakusisi) yang dinilai cukup efektif dalam memantau kegiatan pertanian.
"Kombinasi beberapa metode dalam kegiatan penyuluhan pertanian dapat dikatakan efektif untuk mengubah perilaku petani agar sesuai yang diharapkan," katanya.
Baca juga: Kementan dukung Polbangtan Medan tingkatkan peran strategis penyuluh Dairi
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022