Anggota DPRD Kota Medan Mulia Asri Rambe meminta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar milik Pemkot Medan mengantisipasi kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) setiap tahun.

"Saya merasa prihatin mendengar PAD dari Perumda Pasar, karena di 2021 hanya memberi sekitar Rp1 miliar lebih. Kuat dugaan terjadi kebocoran PAD di Perumda Pasar," kata Mulia di Medan, Sabtu.

Seharusnya, lanjut dia, BUMD itu bisa memberikan PAD yang signifikan dan jajaran direksi Perumda Pasar harus mampu berinovasi mengikuti gerak cepat Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Jika melihat potensi dari 53 pasar tradisional yang dikelola Perumda Pasar, maka sangat memungkinkan bisa mendongkrak besaran PAD hingga mencapai Rp30 miliar lebih per tahun. 

"Potensi itu, bisa dari pajak parkir maupun pajak kios. Belum lagi dari kutipan retribusi sampah, dan kutipan lainnya dari pedagang pasar," ungkap pria yang akrab disapa Bayek ini.

Legislator ini mendesak agar jajaran direksi Perumda Pasar juga bisa membenahi kondisi pasar tradisional terkesan kumuh untuk segera diperbaiki menjadi lebih baik.

Sedangkan dalam upaya memaksimalkan PAD, ucap dia, diharapkan BUMD ini mampu memberdayakan potensi sumber daya manusia di jajaran Perumda Pasar yang baru merayakan hari jadi ke-29.

"Ke depan kita harapkan bisa memberikan kontribusi PAD lebih besar ke Pemkot Medan," tegas Bayek yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Medan ini.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022