Dinas Pertanian Tapanuli Selatan menyatakan populasi ternak di wilayah itu tergolong masih aman ancaman wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Dua pekan lalu kita curiga 13 ekor suspek, namun sudah sehat," kata Kadis melalui Kabid Ternak Dinas Pertanian Tapsel Ahmad Parlaungan Nasution menghubungi ANTARA, Kamis (16/6).

Bersama dokter hewan Nova, Dinas Pertanian, kata dia, pro aktif memantau perkembangan hewan ternak di wilayah itu termasuk 13 ekor yang sempat diduga suspek PMK.

"Seluruh hewan ternak yang 13 ekor dengan rincian di Angkola Timur 12 ekor sapi, Sipirok 1 ekor kerbau dan alhamdulillah sudah tidak terlihat leleran lagi," kata Parlaungan.

Bahkan pantauan terakhir pada Kamis (16/6/2022) Dinas Pertanian, ke 13 ekor hewan ternak itu, kata dia, sudah pada kuat makan (tergolong sehat). Bahkan belum ada mati akibat PMK.

"Kita juga belum dapat pastikan positif atau negatif PMK, karena hasil pemeriksaan laboratorium sampel air liur 13 ternak yang kita kirim ke Medan itu belum juga keluar dua pekan lalu belum juga keluar," jelasnya.

Meski tergolong masih aman, pihak Dinas Pertanian Tapsel bersama kelompok peternak melakukan penyemprotan kandang ternak dengan cairan disinfektan, di samping pemberian vitamin dan antibiotik bagi hewan yang dicurigai mirip suspek PMK.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022