Wali Kota Medan Bobby Nasution mengajak tokoh lintas agama menjaga dan menerapkan kerukunan antarumat beragama agar daerah setempat sebagai kota toleran di Tanah Air.

"Jika kita bisa menerapkan itu semua, insyaallah Kota Medan terjaga kerukunannya. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa memberi ganjaran tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat," kata dia di Medan, Jumat.

Pernyataan itu diungkapkan dia usai membuka kegiatan pembinaan kerukunan tokoh lintas agama tingkat kelurahan, kecamatan dan kota di Garuda Plaza Hotel Medan Kota Medan.

Kegiatan ini digelar dalam rangka sosialisasi Peraturan Wali Kota (Perwal) No. 28/2021 tentang pedoman penataan kehidupan beragama dan forum kerukunan umat beragama (FKUB) di Kota Medan.

Ia menyebut kerukunan bisa diimplementasikan dalam tiga hal, yakni antarpribadi, antarumat beragama, dan antarumat beragama dengan pemerintah.

Jika ketiga hal tersebut dapat diwujudkan, lanjut dia, maka kerukunan di Kota Medan bisa terjaga, dan ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu dapat menjadi cerminan kota toleran.

Ia juga menjelaskan makna kerukunan antarpribadi adalah seseorang yang beragama menjaga kerukunan antarsesama, kerukunan antarumat beragama menjaga kerukunan dengan pemeluk agama lain.

"Sedangkan kerukunan umat beragama dan pemerintah berarti tidak ada niat pemerintah memecah belah umat beragama. Pemerintah membutuhkan semua masyarakat untuk mendukung terwujudnya program pemerintah," terang dia.

Ia juga menekankan bahwa esensi dari kerukunan bukan sekadar mendapatkan predikat atau penghargaan, melainkan harus benar-benar diwujudkan sebagai kota toleran.

"Harapan kita dengan kerukunan yang tercipta, masyarakat merasa tenang dan Kota Medan jadi kota yang berkah," tutur Wakil Kota Medan Bobby Nasution.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022