Nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati Sumatera Utara sudah mencapai 360,669 juta dolar AS di awal 2022.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin di Medan, Kamis, mengatakan, nilai ekspor golongan barang itu yang di dalamnya ada crude palm oil (CPO) mengalami kenaikan dibandingkan periode sama 2021 yang masih sebesar 350,955 juta dolar AS.

"Secara tahunan (Januari 2022 dan 2021) ada kenaikan ekspor golongan barang itu sebesar 2, 74 persen," katanya.

Baca juga: Nilai ekspor kopi dan teh Sumut mulai membaik sejak awal 2022

Meski pun kalau dibandingkan periode Desember 2021 yang sudah mencapai 676,027 juta dolar AS, ekspor minyak. nabati di Januari 2022 itu mengalami penurunan.

Penurunan ekspor di awal tahun karena pabrikan belum banyak membeli akibat stok yang banyak yang dilakukan pada akhir tahun 2021.

Dia menyebutkan, hingga 2022, ekspor lemak dan minyak hewan/nabati masih menjadi. pemberi terbesar dalam ekspor Sumut.

Pada Januari, lemak dan minyak hewan/nabati itu memberi kontribusi terbesar atau 37,70 persen dalam total ekspor Sumut di bulan yang sama sebesar 862,219 juta dolar AS.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Darma Sucipto menyebutkan, meski ada fluktuasi, permintaan CPO diprediksi tren menguat.

Termasuk tetap menguatnya harga jual dimana pada Maret sempat mencapai Rp18ribuan per kg.

"Permintaan dan harga CPO diperkirakan terus menguat dengan asumsi kebutuhan masih cukup besar dan juga membaiknya perekonomian," katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022