Polres Batubara, Polda Sumatera Utara, mengecek ketersediaan minyak goreng di PT Multimas Nabati Asahan Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Rabu (16/3).

"Kegiatan pengecekan menindaklanjuti 
intruksi bapak Kapolri untuk menjaga ketersediaan minyak goreng serta memastikan pendistribusian dari produsen ke distributor sampai ke konsumen," ujar Kapolres Batubara AKBP Jose DC Fernandes SIK.

Jose menyebutkan pengecekan di PMA 
didapatkan bahwa proses produksi tidak mengalami gangguan. 

"Sampai saat ini Kabupaten Batubara tidak mengalami kelangkaan minyak goreng. Begitupun pengawalan dan pendistribusian tetap dilaksanakan. Saya juga sudah perintahkan kepada Polsek jajaran agar memantau perkembangan di lapangan," sebut lulusan Akademi Kepolisian Tahun 2001 ini. 

Baca juga: Tiga tersangka rekrut puluhan TKI ilegal dari Batubara tujuan Malaysia melalui Facebook

Sementara pimpinan cabang PT Multimas Nabati Asahan, Yoopie Algerie mengatakan terkait kelangkaan minyak goreng yang terjadi pada beberapa waktu terakhir tidak mempengaruhi proses produksi.

"Kami terus meningkatkan jumlah produksi sesuai arahan dari pemerintah. Jika sebelumnya memproduksi minyak goreng 350 ton per hari, namun saat kelangkaan berproduksi 400 sampai 500 ton per hari," kata Yoopie.

PT MNA memenuhi produsen di wilayah Provinsi Sumatera Utara dan Riau dengan berbagai merek seperti Sania, Fortune, Cammila, Siip dan Sovia.

"Sampai hari ini tidak ada mengalami kendala pada proses produksi. Untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Batubara, PT MNA selalu aktif dalam membuat pasar murah minyak goreng di desa-desa," pungkasnya.

Pewarta: Rahmat Hidayat

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022