Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara, Baskami Ginting terpapar COVID-19. Sudah sepekan politikus PDIP itu menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Kondisi ini mengakibatkan pembahasan lanjutan tentang carut marut seleksi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) menjadi tertunda.
"Sudah seminggu saya isoman (isolasi mandiri) di rumah. Jadi pembahasan KPID yang seharusnya pada 27 Februari kemarin ditunda," ujar Baskami ketika dikonfirmasi di Medan, Rabu (2/3).
Baskami mengatakan pembahasan polemik itu merupakan tindaklanjut atas laporan sejumlah calon komisioner KPID kepada dirinya beberapa waktu lalu.
"Setelah selesai saya isoman akan dilakukan penjadwalan ulang," katanya.
Baca juga: PKS sarankan Bobby Nasution lobi pemerintah pusat atasi banjir Medan
Pembahasan polemik seleksi calon KPID Sumut, kata dia, akan dilakukan bersama seluruh unsur pimpinan dewan dan Komisi A yang melakukan fit and proper tes atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap kandidat.
"Pembahasan akan dilakukan setelah semua lengkap, biar tidak ada saling mencurigai," tuturnya.
Baskami menegaskan bahwa masalah KPID Sumut merupakan kepentingan orang banyak. Sehingga harus disegerakan, namun karena dirinya terpapar COVID-19, maka dilakukan penjadwalan ulang.
Menurut Baskami dalam dua atau tiga hari ke depan, dia akan kembali melakukan tes PCR untuk melihat kondisinya.
"Minimal isoman 10 hari, mungkin dua hari lagi tes PCR. Kemarin sudah ada PCR kedua, tapi hasilnya tetap positif. Kalau kondisi saya dalam keadaan baik, gejala hanya batuk," tuturnya.
Seperti diketahui setelah Komisi A DPRD Sumut mengumumkan tujuh nama calon anggota KPID Sumut terpilih, terjadi penolakan. Bahkan Fraksi PDIP DPRD Sumut menyatakan dengan tegas menolak hasil seleksi KPID dan meminta dilakukan pemilihan ulang karena ditemukan banyak kejanggalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Sudah seminggu saya isoman (isolasi mandiri) di rumah. Jadi pembahasan KPID yang seharusnya pada 27 Februari kemarin ditunda," ujar Baskami ketika dikonfirmasi di Medan, Rabu (2/3).
Baskami mengatakan pembahasan polemik itu merupakan tindaklanjut atas laporan sejumlah calon komisioner KPID kepada dirinya beberapa waktu lalu.
"Setelah selesai saya isoman akan dilakukan penjadwalan ulang," katanya.
Baca juga: PKS sarankan Bobby Nasution lobi pemerintah pusat atasi banjir Medan
Pembahasan polemik seleksi calon KPID Sumut, kata dia, akan dilakukan bersama seluruh unsur pimpinan dewan dan Komisi A yang melakukan fit and proper tes atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap kandidat.
"Pembahasan akan dilakukan setelah semua lengkap, biar tidak ada saling mencurigai," tuturnya.
Baskami menegaskan bahwa masalah KPID Sumut merupakan kepentingan orang banyak. Sehingga harus disegerakan, namun karena dirinya terpapar COVID-19, maka dilakukan penjadwalan ulang.
Menurut Baskami dalam dua atau tiga hari ke depan, dia akan kembali melakukan tes PCR untuk melihat kondisinya.
"Minimal isoman 10 hari, mungkin dua hari lagi tes PCR. Kemarin sudah ada PCR kedua, tapi hasilnya tetap positif. Kalau kondisi saya dalam keadaan baik, gejala hanya batuk," tuturnya.
Seperti diketahui setelah Komisi A DPRD Sumut mengumumkan tujuh nama calon anggota KPID Sumut terpilih, terjadi penolakan. Bahkan Fraksi PDIP DPRD Sumut menyatakan dengan tegas menolak hasil seleksi KPID dan meminta dilakukan pemilihan ulang karena ditemukan banyak kejanggalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022