Ratusan pemilik maupun pengemudi angkutan kota (angkot) berunjukrasa memprotes operasional bus Trans Metro Deli hingga ke penjuru daerah ini di depan kantor Wali Kota Medan, Senin (21/2).
Dalam unjuk rasa kali ini mereka membentangkan spanduk bertuliskan "Aksi Organda dan Kesper Saatnya Supir Melawan" ini tergabung Organda dan Kesper Kota Medan.
"Sudah sering kami dizolimi pemerintah, jadi ini merupakan puncak pemilik dan supir angkot. Sebab hampir dua tahun kami dikibuli dan oleh Kementerian Perhubungan," ujar Israel Situmeang mengenakan pengeras suara.
"Untuk itu kami meminta Wali Kota Medan Bobby Nasution menghentikan pengoperasian bus Trans Metro Deli, karena masih menggratiskan ongkos penumpang," teriaknya lantang koordinator aksi.
"Lihatlah kami akibat keberadaan bus Trans Metro Deli yang tidak berbayar, penghasilan kami menurun drastis. Buat tutupi biaya operasional, termasuk setoran kami harus pontang-panting. Belum lagi biaya lainnya," terang Israel yang juga ketua Kesper Kota Medan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis, mendengarkan tuntutan pemilik maupun pengemudi angkot ini menjelaskan pihaknya telah menyurati Kementerian Perhubungan.
"Konteks aspirasi masih dalam proses. Untuk itu saya mengimbau para supir agar kembali mencari nafkah. Biarkan perwakilan supir atau pemilik angkot yang menunggu kedatangan dan berjumpa Wali Kota Medan," pintanya.
Baca juga: Pemkot Medan tengah siapkan relokasi pedagang di Lapangan Merdeka
Wali Kota Medan, Bobby Nasution langsung mendatangi para pengunjukrasa pemilik maupun pengemudi angkot di pelataran kantor Wali Kota Medan.
"Saya akan menindaklanjuti apa yang telah disampaikan oleh teman-teman. Setelah ini, saya surati langsung atas nama Wali Kota Medan ke Kementerian Perhubungan," tegas Bobby.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022