Satgas Pangan Provinsi Sumatera Utara menjadwalkan pemanggilan terhadap produsen yang kedapatan menimbun 1,3 juta liter minyak goreng di gudang yang berlokasi di Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Pemanggilan direncanakan pada Senin 21 Februari 2022.
"Dipanggil rencana Senin pagi," kata Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Naslindo Sirait di Medan, Sabtu (19/2) .
Kepada produsen, Naslindo mengatakan diri sudah meminta agar minyak goreng yang disimpan itu untuk segera disalurkan ke pasaran. Sehingga masyarakat dapat memperoleh minyak goreng.
Sayangnya, menurut dia, pihak produsen mencoba melakukan negosiasi dengan mengatakan penyaluran minyak goreng tersebut dilakukan semampunya.
"Mereka coba negosiasi sesuai kemampuan kami. Saya bilang anda gak usah negosiasi begitu, saya bilang anda gak usah, salurkan saja ke lapangan, di lapangan kosong. Saya akan panggil dan surati dia untuk kita rapat," ungkapnya.
Satgas Pangan, dikatakan Naslindo akan mendalami mengenai waktu penyimpanan minyak goreng tersebut. Ketika mengunjungi lokasi tersebut dia sudah menanyakan hal itu.
"Data itu saya minta juga (stok berapa lama tersimpan), tidak bisa mereka ngasinya. Saya minta data kapan terakhir mengirim ke lapangan. Harusnya dengan kondisi langka itu bisa terserap, itu aja disalurkan mereka sudah terserap, gak ada alasan masyarakat sekarang masih susah mencari minyak goreng," katanya.
Produsen ataupun distributor lain diharapkannya dapat segera menyalurkan minyak goreng ke pasaran pasca temuan tersebut.
"Mudah-mudahan produsen dan distributor lain sudah dengar supaya mereka melakukan atau menyerahkan suplai ke pasar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Dipanggil rencana Senin pagi," kata Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Naslindo Sirait di Medan, Sabtu (19/2) .
Kepada produsen, Naslindo mengatakan diri sudah meminta agar minyak goreng yang disimpan itu untuk segera disalurkan ke pasaran. Sehingga masyarakat dapat memperoleh minyak goreng.
Sayangnya, menurut dia, pihak produsen mencoba melakukan negosiasi dengan mengatakan penyaluran minyak goreng tersebut dilakukan semampunya.
"Mereka coba negosiasi sesuai kemampuan kami. Saya bilang anda gak usah negosiasi begitu, saya bilang anda gak usah, salurkan saja ke lapangan, di lapangan kosong. Saya akan panggil dan surati dia untuk kita rapat," ungkapnya.
Satgas Pangan, dikatakan Naslindo akan mendalami mengenai waktu penyimpanan minyak goreng tersebut. Ketika mengunjungi lokasi tersebut dia sudah menanyakan hal itu.
"Data itu saya minta juga (stok berapa lama tersimpan), tidak bisa mereka ngasinya. Saya minta data kapan terakhir mengirim ke lapangan. Harusnya dengan kondisi langka itu bisa terserap, itu aja disalurkan mereka sudah terserap, gak ada alasan masyarakat sekarang masih susah mencari minyak goreng," katanya.
Produsen ataupun distributor lain diharapkannya dapat segera menyalurkan minyak goreng ke pasaran pasca temuan tersebut.
"Mudah-mudahan produsen dan distributor lain sudah dengar supaya mereka melakukan atau menyerahkan suplai ke pasar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022