Wakil Ketua DPRD Kota Medan Rajuddin Sagala mendesak Pemerintah Kota Medan segera melakukan operasi pasar minyak goreng akibat masih tingginya harga pembelian di atas Rp18.500 per liter.
"Pemkot Medan melalui Dinas Perdagangan lakukan operasi pasar guna menstabilkan minyak goreng di pasaran, dan tidak terlalu melonjak seperti saat ini," tegas Rajuddin di Medan, Selasa.
Dari pantauan pihaknya harga minyak goreng curah maupun kemasan, baik di pasar tradisional maupun kios pengecer masih di kisaran Rp18.500 per liter hingga Rp20.000 per liter.
Baca juga: Produsen dukung kebijakan pemerintah jual minyak goreng Rp14.000/liter
Padahal pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan satu harga, baik kemasan premium maupun kemasan sederhana minyak goreng dijual setara Rp14.000 per terhitung mulai Rabu (19/1).
"Selain minyak goreng, kita minta Pemkot Medan agar memberikan subsidi harga kebutuhan pokok lainnya, seperti jelang puasa, Hari Raya Idul Fitri, Natal dan tahun baru," katanya.
"Masyarakat di Medan yang masih terdampak COVID-19 hingga kini merasa terbantu, ketika mereka membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," tegas Rajuddin.
Nining Zahara (53), warga Kecamatan Medan Tembung mengatakan, pemerintah daerah perlu segera mengambil tindakan supaya harga minyak goreng bisa turun.
"Saat ini harga minyak goreng curah di grosir masih tinggi, yakni Rp 18.500 per liter. Belum yang kemasan lebih mahal lagi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022