PT PLN (Persero) bersama dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi Sumber Daya Manusia melakukan efektivitas pasokan batu bara khususnya kebutuhan kelistrikana nasional.
"Langkah ini menjadi salah satu solusi dalam pengamanan pasokan (security of supply) Batu Bara untuk kelistrikan nasional," kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam keterangan tertulis, Selasa (18/1).
Ia menyebutkan, dalam melaksanakan efektivitas ini, data realisasi volume dan setiap tahapan pengiriman pasokan batu bara ke pembangkit listrik, mulai dari lokasi tambang, loading, hingga penerimaan di setiap pembangkit secara spesifik serta real time akan terpantau dan terintegrasi.
Baca juga: PLN siapkan strategi amankan pasokan batu bara jangka panjang
Dalam sistem digital yang ada di Ditjen Minerba yang akan mengirimkan notifikasi Early Warning System secara otomatis kepada pemasok serta menjadi suatu tools langkah korektif yang segera dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
"Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pengiriman dalam rantai pasokan batu bara sesuai pemenuhan kewajiban DMO setiap mitra pemasok yang terpantau per harinya," ucapnya.
Darmawan mengatakan, dengan adanya pemantauan berbasis pada realisasi pasokan dari pada mitra pengusaha tambang ini diharapkan dapat membantu mengamankan pasokan batu bara ke PLN.
PLN juga mengapresiasi pemerintah yang menetapkan kebijakan korektif apabila terjadi kendala pasokan batu bara ke pembangkit.Dengan langkah ini, optimistis keandalan pasokan batu bara bagi PLN bakal lebih terjamin.
Ia berharap, dengan kolaborasi ini maka langkah korektif juga dapat dilakukan secara terfokus dan langsung menyelesaikan masalah pada titik krusial, yaitu ketersediaan pasokan dan moda transfortasi di loading port.
"Kami melakukan berbagai langkah extra ordinary.Dengan dukungan dari Pemerintah juga, masalah pasokan telah terselesaikan dan dipastikan tidak ada pemadaman terkait karena krisis pasokan batu bara untuk PLTU," kata Direktur Utama PLN.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Langkah ini menjadi salah satu solusi dalam pengamanan pasokan (security of supply) Batu Bara untuk kelistrikan nasional," kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam keterangan tertulis, Selasa (18/1).
Ia menyebutkan, dalam melaksanakan efektivitas ini, data realisasi volume dan setiap tahapan pengiriman pasokan batu bara ke pembangkit listrik, mulai dari lokasi tambang, loading, hingga penerimaan di setiap pembangkit secara spesifik serta real time akan terpantau dan terintegrasi.
Baca juga: PLN siapkan strategi amankan pasokan batu bara jangka panjang
Dalam sistem digital yang ada di Ditjen Minerba yang akan mengirimkan notifikasi Early Warning System secara otomatis kepada pemasok serta menjadi suatu tools langkah korektif yang segera dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
"Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pengiriman dalam rantai pasokan batu bara sesuai pemenuhan kewajiban DMO setiap mitra pemasok yang terpantau per harinya," ucapnya.
Darmawan mengatakan, dengan adanya pemantauan berbasis pada realisasi pasokan dari pada mitra pengusaha tambang ini diharapkan dapat membantu mengamankan pasokan batu bara ke PLN.
PLN juga mengapresiasi pemerintah yang menetapkan kebijakan korektif apabila terjadi kendala pasokan batu bara ke pembangkit.Dengan langkah ini, optimistis keandalan pasokan batu bara bagi PLN bakal lebih terjamin.
Ia berharap, dengan kolaborasi ini maka langkah korektif juga dapat dilakukan secara terfokus dan langsung menyelesaikan masalah pada titik krusial, yaitu ketersediaan pasokan dan moda transfortasi di loading port.
"Kami melakukan berbagai langkah extra ordinary.Dengan dukungan dari Pemerintah juga, masalah pasokan telah terselesaikan dan dipastikan tidak ada pemadaman terkait karena krisis pasokan batu bara untuk PLTU," kata Direktur Utama PLN.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022