Kepala Dinas Sosial Pemkot Padangsidimpuan Zufri Nasution meminta maaf terkait masalah bantuan paket sembako bagi warga yang mengungsi akibat banjir di Kelurahan Tobat (20 keluarga) dan Ujung Padang (16 keluarga).
Paket bantuan itu masing-masing berisi minyak goreng 2 Kilogram, gula 2 Kg, beras 5 Kg namun sebagian ditemukan kutu beras dan 10 bungkus mie instan (ada yang expired). Bantuan tersebut telah ditarik dan diganti pada hari itu juga.
"Maaf beribu maaf, ini murni kelalaian kami dan tidak ada unsur kesengajaan di sana. Niat kami hanya ingin cepat-cepat membantu warga agar tidak terjadi kekosongan persediaan makanan saat mengungsi," sebutnya
Dieceritakannya, banjir melanda sejumlah titik wilayah Kota Padangsidimpuan pada Selasa (14/12) sore sampai malam. Dinas Sosial bersama Tagana ikut serta memantau lokasi pemukiman warga yang terdampak banjir.
Baca juga: Golkar Padangsidimpuan menggelar vaksinasi COVID-19
Ada empat lokasi yang warganya terpaksa mengungsi. Yakni 50 KK di Jalan Kasantaroji dan 16 KK di sekitar jembatan menuju komplek DPR, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.
Kemudian 10 KK yang terdampak banjir juga terpaksa harus mengungsi di lingkungan Kampung Teleng Kelurahan Wek III dan 20 KK di Kelurahan Tobat, Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
“Ketika mengurusi pengungsi di Jalan Kasantaroji, Lurah Ujung Padang Faisal Nasution bertanya tentang persediaan makanan. Kami langsung gerak cepat menjemput stok sembako di gudang Dinas Sosial,” katanya.
Untuk menutupi kebutuhan makanan pengungsi di Jalan Kasantaroji, malam itu diserahkan beras 150 Kg atau 30 sak, minyak goreng, gula dan mie instan. Tidak berbentuk paket tapi secara kumulatif dan diterima oleh Kepala Lingkungan setempat.
Kemudian menyerahkan bantuan serupa kepada 10 KK warga Kampung Teleng yang juga mengungsi akibat terdampak banjir. Untuk memasaknya, warga pengungsi di Jalan Kasantaroji maupun di Kampung Teleng sama-sama mendirikan dapur umum.
Keesokan paginya sekira pukul 10:00 WIB, Dinas Sosial bersama Tagana menyerahkan bantuan paket sembako kepada 16 keluarga yang mengungsi di sekitar jembatan Komplek DPR. Bantuan itu langsung diserahkan kepada masing-masing keluarga.
Sekira pukul 11:00 WIB, bantuan paket serupa juga diserahkan kepada masing-masing keluarga yang mengugsi di Kelurahan Tobat. Namun, sekira pukul 13:00 WIB diperoleh kabar bahwa di paket sembako itu ditemukan kutu beras dan beberapa mie instannya kadaluwarsa.
Di Kelurahan Tobat, paket tersisa delapan lagi, dan sudah tidak utuh karena sebagiannya telah terpakai. Dinas Sosial mengganti bantuan 20 paket sembako itu sekira pukul 19:00 WIB.
“Hari itu juga kita tarik dan ganti. Dari warga sekitar Komplek DPR bantuan yang tersisa tinggal enam paket lagi. Sekira pukul 18:30 WIB kita ganti dengan paket baru kepada masing-masing 16 KK,” jelasnya.
Kepada seluruh masyarakat, Kadis Sosial Pemkot Padangsidimpuan meminta maaf dan berjanji lebih teliti di kemudian hari. Permasalahan bantuan paket sembako ini kiranya dapat disudahi, karena sudah diganti dengan yang baru. “Maaf beribu maaf,” pinta Zufri.
“Saat menarik dan menggantinya, kami berulangkali minta maaf atas kelalaian ini. Warga menerimanya dan tau niat kami tulus membantu. Hanya saja kami tergesa-gesa dan tidak memeriksa apakah ada kutu beras atau mie instan yang kadaluwarsa,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Paket bantuan itu masing-masing berisi minyak goreng 2 Kilogram, gula 2 Kg, beras 5 Kg namun sebagian ditemukan kutu beras dan 10 bungkus mie instan (ada yang expired). Bantuan tersebut telah ditarik dan diganti pada hari itu juga.
"Maaf beribu maaf, ini murni kelalaian kami dan tidak ada unsur kesengajaan di sana. Niat kami hanya ingin cepat-cepat membantu warga agar tidak terjadi kekosongan persediaan makanan saat mengungsi," sebutnya
Dieceritakannya, banjir melanda sejumlah titik wilayah Kota Padangsidimpuan pada Selasa (14/12) sore sampai malam. Dinas Sosial bersama Tagana ikut serta memantau lokasi pemukiman warga yang terdampak banjir.
Baca juga: Golkar Padangsidimpuan menggelar vaksinasi COVID-19
Ada empat lokasi yang warganya terpaksa mengungsi. Yakni 50 KK di Jalan Kasantaroji dan 16 KK di sekitar jembatan menuju komplek DPR, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.
Kemudian 10 KK yang terdampak banjir juga terpaksa harus mengungsi di lingkungan Kampung Teleng Kelurahan Wek III dan 20 KK di Kelurahan Tobat, Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
“Ketika mengurusi pengungsi di Jalan Kasantaroji, Lurah Ujung Padang Faisal Nasution bertanya tentang persediaan makanan. Kami langsung gerak cepat menjemput stok sembako di gudang Dinas Sosial,” katanya.
Untuk menutupi kebutuhan makanan pengungsi di Jalan Kasantaroji, malam itu diserahkan beras 150 Kg atau 30 sak, minyak goreng, gula dan mie instan. Tidak berbentuk paket tapi secara kumulatif dan diterima oleh Kepala Lingkungan setempat.
Kemudian menyerahkan bantuan serupa kepada 10 KK warga Kampung Teleng yang juga mengungsi akibat terdampak banjir. Untuk memasaknya, warga pengungsi di Jalan Kasantaroji maupun di Kampung Teleng sama-sama mendirikan dapur umum.
Keesokan paginya sekira pukul 10:00 WIB, Dinas Sosial bersama Tagana menyerahkan bantuan paket sembako kepada 16 keluarga yang mengungsi di sekitar jembatan Komplek DPR. Bantuan itu langsung diserahkan kepada masing-masing keluarga.
Sekira pukul 11:00 WIB, bantuan paket serupa juga diserahkan kepada masing-masing keluarga yang mengugsi di Kelurahan Tobat. Namun, sekira pukul 13:00 WIB diperoleh kabar bahwa di paket sembako itu ditemukan kutu beras dan beberapa mie instannya kadaluwarsa.
Di Kelurahan Tobat, paket tersisa delapan lagi, dan sudah tidak utuh karena sebagiannya telah terpakai. Dinas Sosial mengganti bantuan 20 paket sembako itu sekira pukul 19:00 WIB.
“Hari itu juga kita tarik dan ganti. Dari warga sekitar Komplek DPR bantuan yang tersisa tinggal enam paket lagi. Sekira pukul 18:30 WIB kita ganti dengan paket baru kepada masing-masing 16 KK,” jelasnya.
Kepada seluruh masyarakat, Kadis Sosial Pemkot Padangsidimpuan meminta maaf dan berjanji lebih teliti di kemudian hari. Permasalahan bantuan paket sembako ini kiranya dapat disudahi, karena sudah diganti dengan yang baru. “Maaf beribu maaf,” pinta Zufri.
“Saat menarik dan menggantinya, kami berulangkali minta maaf atas kelalaian ini. Warga menerimanya dan tau niat kami tulus membantu. Hanya saja kami tergesa-gesa dan tidak memeriksa apakah ada kutu beras atau mie instan yang kadaluwarsa,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021