Wali Kota Medan, Sumatera Utara Bobby Nasution memantau langsung pemasangan drainase untuk mengatasi genangan air sepanjang 943 meter di Jalan Karya Wisata, Medan Johor.
"Pakai u-ditch (drainase beton) ini lebih cepat pengerjaannya, lebih baik kualitasnya. Ini kita bikin drainase terbuka ya, jadi tak boleh ada bangunan di atasnya kecuali akses masuk," kata dia di Medan, Rabu (8/12).
Ia mengaku ingin memastikan kualitas pengerjaan, termasuk tingkat kemiringan yang tepat dari drainase beton bertulang menyerupai bentuk huruf U itu, berjalan sesuai standar.
Baca juga: Pemkot Medan dorong penggunaan PeduliLindungi di ruang publik
Bobby berharap, pemasangan u-ditch ini bisa menambah ukuran drainase menjadi lebih besar, sehingga mengurangi titik-titik genangan air yang dialirkan ke Sungai Babura.
"Saluran ini akan menjadi saluran primer, yang akan disambungkan ke beberapa saluran di area pemukiman di Medan Johor," ungkapnya.
Ia juga mengharapkan pengerjaan drainase beton tersebut cepat selesai sesuai target yang diberikan oleh Pemkot Medan, yakni pada 23 Desember 2021.
"Tanah sisa kerukan yang tak dibutuhkan lagi, harus segera diangkut. Kalau masih digunakan, ya silakan. Jangan sampai membahayakan masyarakat. Nyungsep pula nanti," ucap Wali Kota Bobby.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, Ferry Ichsan, menjelaskan pengerjaan drainase beton ini mulai Simpang Eka Warni hingga Eka Rasmi, tepatnya masjid Kompleks Johor Indah Permai.
"Sesuai kontrak tanggal 23 Desember ini harus sudah selesai. Konsepnya drainase primer, jadi di mana ada titik banjir nanti diarahkan ke mari, kan ini kapasitasnya cukup besar," katanya.
Ia mengatakan terkait dengan masalah utilitas.
"Ini sebenarnya tinggal pasang. Permasalahan banyak utilitas, karena itu kami berkoordinasi dengan pihak pemilik utilitas, seperti Telkom dan PDAM," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Pakai u-ditch (drainase beton) ini lebih cepat pengerjaannya, lebih baik kualitasnya. Ini kita bikin drainase terbuka ya, jadi tak boleh ada bangunan di atasnya kecuali akses masuk," kata dia di Medan, Rabu (8/12).
Ia mengaku ingin memastikan kualitas pengerjaan, termasuk tingkat kemiringan yang tepat dari drainase beton bertulang menyerupai bentuk huruf U itu, berjalan sesuai standar.
Baca juga: Pemkot Medan dorong penggunaan PeduliLindungi di ruang publik
Bobby berharap, pemasangan u-ditch ini bisa menambah ukuran drainase menjadi lebih besar, sehingga mengurangi titik-titik genangan air yang dialirkan ke Sungai Babura.
"Saluran ini akan menjadi saluran primer, yang akan disambungkan ke beberapa saluran di area pemukiman di Medan Johor," ungkapnya.
Ia juga mengharapkan pengerjaan drainase beton tersebut cepat selesai sesuai target yang diberikan oleh Pemkot Medan, yakni pada 23 Desember 2021.
"Tanah sisa kerukan yang tak dibutuhkan lagi, harus segera diangkut. Kalau masih digunakan, ya silakan. Jangan sampai membahayakan masyarakat. Nyungsep pula nanti," ucap Wali Kota Bobby.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, Ferry Ichsan, menjelaskan pengerjaan drainase beton ini mulai Simpang Eka Warni hingga Eka Rasmi, tepatnya masjid Kompleks Johor Indah Permai.
"Sesuai kontrak tanggal 23 Desember ini harus sudah selesai. Konsepnya drainase primer, jadi di mana ada titik banjir nanti diarahkan ke mari, kan ini kapasitasnya cukup besar," katanya.
Ia mengatakan terkait dengan masalah utilitas.
"Ini sebenarnya tinggal pasang. Permasalahan banyak utilitas, karena itu kami berkoordinasi dengan pihak pemilik utilitas, seperti Telkom dan PDAM," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021