Setelah resmi dilepas sebagai varietas padi unggul lokal Nasional, Siporang asal Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) kini mulai ditangkarkan.
Penangkarannya di Kecamatan Arse, Kabupaten Tapsel, di atas lahan sawah 0,1 hektare yang saat ini dilaksanakan Kelompok Tani Saroha.
"Ini instruksi Pak Bupati, patut di catat, ini merupakan sejarah pertama pertanian kita," kata Kadis Pertanian Tapsel Bismark Muaratua menghubungi ANTARA, melalui selularnya Rabu (8/12).
Baca juga: Capaian vaksin dosis satu Tapsel sudah 51 persen lebih
Varietas siporang yang ditangkarkan itu akan menjadi lebel kuning/benih penjenis (breeder seed) yang sifat kemurniannya sangat murni dengan jumlah sedikit dan jarang ditemui di pasaran.
"Nantinya dari label kuning setiap tahun dikembangkan dapat menjadi label putih/benih dasar (foundation seed) sifat kemurniannya tinggi, lalu ke label ungu/bebih pokok (registered seed) benih lebih mudah didapatkan hingga ke label biru/benih sebar (certified seed) benih sertifikat yabg akan mudah di temukan di kios-kios," katanya berupaya.
Tak heran, kedepan, harapnya lebih jauh, varietas unggul siporang akan mudah ditemukan di kios-kios tani dari mulai Sabang hingga Merauke. "Ini akan berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani Tapsel dengan cara memproduksi benih," sebutnya.
Dikatakan, pada tanam perdana varietas unggul lokal nasional siporang, Selasa (7/12) itu di hadiri langsung Tim Peneliti dari Balai Benih Induk (BBI) Tanaman Padi Sukamandi DR Untung Susanto, SP, MP, juga pendamping pelaksana uji varietas siporang pada 05 Desember 2019 lalu di Yogyakarta oleh PPUTP Kementerian Pertanian RI.
Dijelaskan Bismark, bahwa varietas unggul nasional siporang ini memiliki keunggulan cita rasa enak dan aroma yang khas serta remah. Umur tanam rendah (149 HSS) dengan potensi hasil tinggi capai 6 ton/Ha.
Dalam sejarah singkatnya ada lima varietas padi unggul lokal Tapsel yang didaftarkan pada tahun 2018 ke nasional untuk mendapatkan sertifikat yakni Silontik, Siporang, Sipulo, Sipulo Pandan dan Silatihan.
"Hanya lolos uji varietas masih Siporang, sedang Silatihan ditunda diakibatkan karena umur tanam terlalu tinggi," ungkapnya.
Jadi, khusus varietas padi silatihan, Pemkab Tapsel akan terus berupaya agar bisa menjadi varietas unggul nasional, dengan harapan pihak peneliti mendapatkan proses siklus masa tanam dari enam bisa menjadi tiga bulan.
Lebih jauh Bismark, berpesan kepada seluruh pihak-pihak terkait dalam penangkaran varietas unggul nasional siporang di Arse itu agar betul-betul merawat dan menjaganya dengan perlakuan yang baik agar benih label kuning itu sesuai yang diharapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Penangkarannya di Kecamatan Arse, Kabupaten Tapsel, di atas lahan sawah 0,1 hektare yang saat ini dilaksanakan Kelompok Tani Saroha.
"Ini instruksi Pak Bupati, patut di catat, ini merupakan sejarah pertama pertanian kita," kata Kadis Pertanian Tapsel Bismark Muaratua menghubungi ANTARA, melalui selularnya Rabu (8/12).
Baca juga: Capaian vaksin dosis satu Tapsel sudah 51 persen lebih
Varietas siporang yang ditangkarkan itu akan menjadi lebel kuning/benih penjenis (breeder seed) yang sifat kemurniannya sangat murni dengan jumlah sedikit dan jarang ditemui di pasaran.
"Nantinya dari label kuning setiap tahun dikembangkan dapat menjadi label putih/benih dasar (foundation seed) sifat kemurniannya tinggi, lalu ke label ungu/bebih pokok (registered seed) benih lebih mudah didapatkan hingga ke label biru/benih sebar (certified seed) benih sertifikat yabg akan mudah di temukan di kios-kios," katanya berupaya.
Tak heran, kedepan, harapnya lebih jauh, varietas unggul siporang akan mudah ditemukan di kios-kios tani dari mulai Sabang hingga Merauke. "Ini akan berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani Tapsel dengan cara memproduksi benih," sebutnya.
Dikatakan, pada tanam perdana varietas unggul lokal nasional siporang, Selasa (7/12) itu di hadiri langsung Tim Peneliti dari Balai Benih Induk (BBI) Tanaman Padi Sukamandi DR Untung Susanto, SP, MP, juga pendamping pelaksana uji varietas siporang pada 05 Desember 2019 lalu di Yogyakarta oleh PPUTP Kementerian Pertanian RI.
Dijelaskan Bismark, bahwa varietas unggul nasional siporang ini memiliki keunggulan cita rasa enak dan aroma yang khas serta remah. Umur tanam rendah (149 HSS) dengan potensi hasil tinggi capai 6 ton/Ha.
Dalam sejarah singkatnya ada lima varietas padi unggul lokal Tapsel yang didaftarkan pada tahun 2018 ke nasional untuk mendapatkan sertifikat yakni Silontik, Siporang, Sipulo, Sipulo Pandan dan Silatihan.
"Hanya lolos uji varietas masih Siporang, sedang Silatihan ditunda diakibatkan karena umur tanam terlalu tinggi," ungkapnya.
Jadi, khusus varietas padi silatihan, Pemkab Tapsel akan terus berupaya agar bisa menjadi varietas unggul nasional, dengan harapan pihak peneliti mendapatkan proses siklus masa tanam dari enam bisa menjadi tiga bulan.
Lebih jauh Bismark, berpesan kepada seluruh pihak-pihak terkait dalam penangkaran varietas unggul nasional siporang di Arse itu agar betul-betul merawat dan menjaganya dengan perlakuan yang baik agar benih label kuning itu sesuai yang diharapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021