Satu keluarga yang berjumlah lima jiwa warga Kampung Leuwigadog, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terpaksa harus mengungsi ke kerabatnya karena rumahnya ambruk tertimbun tanah dari tebing yang longsor pada Minggu.
"Kondisi rumah keluarga ini sudah tidak bisa dihuni lagi karena rusak berat khususnya pada bagian dinding. Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi satu keluarga harus mengungsi," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan Dandi Sulaeman di Sukabumi, Minggu.
Informasi yang dihimpun dari petugas penanggulangan bencana, peristiwa tebing longsor di RT 02/ 05, Desa loji. Kecamatan Simpenan ini terjadi saat tengah turun hujan.
Diduga dinding tebing yang terus menerus digerus air hujan sehingga kondisi tanah menjadi labil, akhirnya tebing tanah yang berada di belakang sebagian rumah milik Deden Nurjaya (36) longsor dan tanahnya menimbun rumah bagian belakang rumah korban.
Menurut Dandi, saat kejadian seluruh anggota keluarga sedang berada di ruang keluarga dan tengah asyik menonton tayangan televisi, tiba tiba terdengar suara gemuruh berasal dari belakang rumah yang diiringan dengan suara seperti dentuman yang cukup keras.
Salah satu anak pemilik rumah penasaran dan memeriksa ruang belakang atau dapur terkejut dan spontan berteriak setelah melihat sebagian rumahnya sudah ambruk tertimbun tanah dari tebing yang longsor. Mendengar teriakan, sekeluarga bergegas menghampiri dan hanya bisa mengelus dada, sebagian rumahnya sudah rata dengan tanah.
"Meski tidak ada koban luka maupun jiwa, tapi keluarga mengalami kerugian materil dari kerusakan rumahnya itu dan mereka pun memilih untuk mengungsi khawatir terjadi longsor susulan ditambah rumahnya sudah tidak layak dan terancam ambruk," tambah Dandi.
Ia mengatakan hingga saat ini di lokasi petugas penanggulangan bencana, personel, TNI, Polri, relawan dan masyarakat masih bergotong royong membersihkan material longsoran dan reruntuhan bangunan rumah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Kondisi rumah keluarga ini sudah tidak bisa dihuni lagi karena rusak berat khususnya pada bagian dinding. Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi satu keluarga harus mengungsi," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan Dandi Sulaeman di Sukabumi, Minggu.
Informasi yang dihimpun dari petugas penanggulangan bencana, peristiwa tebing longsor di RT 02/ 05, Desa loji. Kecamatan Simpenan ini terjadi saat tengah turun hujan.
Diduga dinding tebing yang terus menerus digerus air hujan sehingga kondisi tanah menjadi labil, akhirnya tebing tanah yang berada di belakang sebagian rumah milik Deden Nurjaya (36) longsor dan tanahnya menimbun rumah bagian belakang rumah korban.
Menurut Dandi, saat kejadian seluruh anggota keluarga sedang berada di ruang keluarga dan tengah asyik menonton tayangan televisi, tiba tiba terdengar suara gemuruh berasal dari belakang rumah yang diiringan dengan suara seperti dentuman yang cukup keras.
Salah satu anak pemilik rumah penasaran dan memeriksa ruang belakang atau dapur terkejut dan spontan berteriak setelah melihat sebagian rumahnya sudah ambruk tertimbun tanah dari tebing yang longsor. Mendengar teriakan, sekeluarga bergegas menghampiri dan hanya bisa mengelus dada, sebagian rumahnya sudah rata dengan tanah.
"Meski tidak ada koban luka maupun jiwa, tapi keluarga mengalami kerugian materil dari kerusakan rumahnya itu dan mereka pun memilih untuk mengungsi khawatir terjadi longsor susulan ditambah rumahnya sudah tidak layak dan terancam ambruk," tambah Dandi.
Ia mengatakan hingga saat ini di lokasi petugas penanggulangan bencana, personel, TNI, Polri, relawan dan masyarakat masih bergotong royong membersihkan material longsoran dan reruntuhan bangunan rumah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021