Petugas POPT-PHP Batang Angkola - Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan, Ali Husni Dalimunthe, menyatakan ada seratusan hektare tanaman padi sawah di wilayah kerjanya yang perlu diwaspadai dari ancaman serangan hama tikus. 

"Ancaman hama tikus itu seperti di Desa Sidadi II, Kelurahan Sigalangan, dan Desa Sitampa Simatoras, Kecamatan Batang Angkola," kata Ali Husni dari Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultur Provinsi Sumatera Utara yang menghubungi ANTARA di Sipirok, Jumat (26/11).

Dikatakannya, sudah lebih dari tiga hektare (Ha) tanaman padi sawah kelompok tani dua desa satu kelurahan itu yang rusak akibat serangan ganas hama tikus dalam sepekan terakhir ini.

"Padi sawah yang dihantam hama tikus berumur antara 30 sampai 55 hari setelah musim tanam, varietas inpari dan lokal," katanya sesuai hasil monitoring dan pengamatan POPT-PHP pada 22 November 2021.

Baca juga: Hama tikus kembali rusak lahan pertanian di Tapsel

"Sesuai hasil rapat hari ini, Jumat (26/11) kita atau POPT -PHP (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan - Pengamat Hama dan Penyakit), PPL, koordinator BPP, kelompok tani dan masyarakat akan melakukan gropyokan atau perburuan hama tikus di tujuh desa di Angkola Muaratais," kata Ali. 

"Perburuan hama tikus rencananya dalam waktu dekat dengan cara pengumpanan (rodentisida). Untuk Desa Sibulele dan Desa Hurase juga sering gropyokan namun serangan hama tikus masih ada," katanya.

Adapun ke tujuh desa di Angkola Muaratais seauai hasil rapat yang akan mengadakan gropyokan hama tikus yakni Desa Muaratais 1, Desa Muaratais 2 dan Desa Muaratais 3, Desa Sorimanaon, Desa Tatengger, Desa Lurba Nauli. dan Desa Pangaribuan. 

"Waktunya perburuannya masing-masing berbeda hari sambil menunggu sebagian petani selesai panen padinya," ujarnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021