Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyebutkan pertumbuhan bisnis logistik pada 2020 mencapai lebih dari 30 %.

Diperkirakan, sektor ini bertumbuh sekitar Rp40 triliun atau lebih setiap tahunnya. Pertumbuhan ini diikuti pula dengan persaingan yang ketat di industri logistik, yang menuntut para pelaku usaha untuk lebih efisien.

CEO BSA Logistics, Thomas Wenas, Minggu (14/11), mengatakan, sebagai perusahaan logistik, operasional mereka harus efisien. Apalagi, angkutan logistik mereka banyak mendukung kegiatan ekspor impor yang berlangsung 24 jam sehari. Karena itu, armada yang prima sangat dibutuhkan.

Thomas menjelaskan, perseroan yang berdiri tahun 1992 ini banyak melayani kegiatan logistik kertas, crude palm oil (CPO), bio diesel, angkutan log, dan pupuk. Angkutannya ada yang di daerah pedalaman dan ada juga yang di perkotaan.

“Dengan intensitas kerja yang padat, kami harus pastikan armada selalu fit, memiliki engine yang handal, dan irit bahan bakar. Sebab, BBM berkontribusi sekitar 30-40% dari biaya logistik,” paparnya.

Ia mengungkapkan, saat ini BSA Logistics memiliki sekitar 400-an unit armada. Dari jumlah tersebut sekitar 40-50% di antaranya dari Isuzu.

Thomas mengatakan, Isuzu dipilih karena memiliki mesin yang handal, irit, dukungan suku cadang yang memadai, dan servis yang baik. Sehingga, memudahkan mereka jika membutuhkan perawatan dan perbaikan.

Secara terpisah, After Sales Service Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Budhi Prasetyo, di Jakarta, Jumat (12/11) mengatakan, Isuzu selalu berupaya mencari solusi untuk bisa membantu para customer agar bisa beroperasi lebih efisien. Salah satunya dengan memperkuat layanan after sales service. Di antaranya memperbanyak ketersediaan suku cadang lokal sesuai standard Astra.

Budhi memaparkan, pihaknya selalu berusaha menyediakan kebutuhan suku cadang di setiap area berdasarkan data histori permintaan customer kepada outlet-outlet Isuzu di daerah.

“Kami berusaha memberikan solusi terbaik untuk customer dengan memberikan produk yang sesuai dengan harapan konsumen, harga yang kompetitif, dan life time produk yang sesuai ekspektasi customer. Sehingga, mereka bisa mendapatkan nilai yang terbaik,” paparnya.

Sementara itu, CFO BSA Logistics, Henri S Setiawan, menambahkan, untuk mendukung kelancaran operasional perseroan, pihaknya memilih kontrak servis dengan Isuzu. Tujuannya, agar ada armada yang mengalami kerusakan bisa langsung ditangani oleh Isuzu. Perbaikan ini bisa dilakukan di bengkel diler atau pihak Isuzu yang mendatangi unit yang butuh diservis.

BSA Logistics ini beroperasi di sejumlah kota di antaranya Jakarta, Surabaya, Lampung, Pekan Baru, Dumai, Medan, Palembang, dan juga di Kalimantan. Support yang prima dari penyedia armada angkutan ini sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional perusahaan logistik. Apalagi, industri logistik ini mengalami pertumbuhan yang signifikan dua tahun terakhir.

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mencatat arus pengiriman barang mengalami pertumbuhan hingga 40% selama pandemi COVID-19. Sedangkan, data Kementerian Perhubungan menyebutkan, pergerakan logistik nasional pada kuartal I/2021 naik sekitar 7 % dibandingkan tahun lalu.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021