Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Provinsi Sumut resmi dilantik. Melalui Pangkalan Olahraga Tradisional (Pangkotrad) yang telah dibentuk di beberapa daerah, KPOTI berkomitmen untuk melestarikan budaya lewat permainan tradisional. 

"Ini jadi momentum Sumut untuk bergerak bersama kabupaten/kota memperkokoh pertahanan bangsa kita melalui budaya lewat permainan rakyat," kata Ketua KPOTI Sumut Agustinus Sastrawan usai kegiatan pelantikan, Sabtu (13/11). 

Perkembangan zaman atau era digitalisasi saat ini, menurut dia, tidak hanya membawa dampak positif, tapi juga sebaliknya khusus untuk generasi muda. 

"Kita khawatir dengan masa depan generasi yang kehilangan jati diri akibat dampak buruk digitalisasi," kata dia. 

"Pangkotrad ini jadi role model katahanan budaya kita lewat permainan rakyat. Ini kita hadiahkan untuk Sumut yang kaya budaya," sambung dosen di Universitas Negeri Medan ini. 

Ketua Umum KPOTI Zainil Alif berharap pelantikan ini dapat membawa manfaat bagi Sumut

"Kami siap mendukung dan ke depan kita akan bangun literasi yang ada di Sumut melalui pangkalan-pangkalan olahraga tradisional sehingga ada cerita yang harus diceritakan dan harapan yang harus diwujudkan," kata Zaini.

Zaini juga merincikan inti dan langkah KPOTI. Di mana, inti KPOTI adalah gasing yang berdiri karena berputar. "Maka bergeraklah, bersilaturahmi, menggali serta melestarikan permainan rakyat," jelasnya. 

Pelatihan pembentukan Pangkotrad sudah dilaksanakan di empat zona yakni Langkat, Labusel, Toba dan Padangsidimpuan. Program ini merupakan kerjasama antara KPOTI Sumut dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

 

Pewarta: Andika Syahputra

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021