Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, mengingatkan pengelola aplikasi peduli lingkungan atau kepul.id harus memiliki data akurat, karena memanfaatkan teknologi digital.
"Aplikasi ini harus memiliki data yang akurat agar semuanya terintegrasi," ujar Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman di Medan, Rabu (10/11).
Sebab, menurut dia, aplikasi ini membuka peluang usaha, tetapi harus mempunyai basis data yang kuat sehingga bisa berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Pemkot Medan genjot vaksinasi untuk mencegah gelombang ketiga COVID-19
Wakil wali kota menerangkan, saat ini Pemkot Medan juga terus mengembangkan program smart city (kota pintar) berbasis pada kekuatan data yang valid.
Karena itu, lanjut dia, dibutuhkan aplikasi pendataan, misalnya dengan aplikasi itu bisa diketahui jumlah warga miskin di setiap kelurahan, anak berprestasi dari keluarga tidak mampu, dan hal-hal rinci lainnya.
"Semua terintegrasi, dan mendukung setiap program-program pembangunan," ucap Aulia.
Baca juga: Tegas, Bobby copot pejabat Dinas PU Medan karena tak becus kerja
Wakil wali kota juga mengatakan, berbagai inovasi yang dilahirkan haruslah berangkat dari pendataan yang benar-benar dijaga validitasnya dan komprehensif.
"Inovasi kalian ini juga harus didukung pendataan yang valid agar bisa berkembang dan memberi manfaat lebih," kata Wakil Wali Kota Aulia.
CEO kepul.id, Abdul Latif, mengungkapkan keinginan berkolaborasi dengan Pemkot Medan mengumpulkan dan membeli sampah daur ulang milik masyarakat atau instansi terkait.
"Kepul merupakan inovasi optimalisasi jual beli sampah yang bisa didaur ulang. Ini digunakan warga yang ingin menjual sampah kepada para pengepul," terang dia.
"Mereka bermata pencaharian membeli sampah, lalu dijual kembali ke pengepul besar. Seperti botot online, kita siap jemput barang bekas dan sampah ke rumah-rumah," ujar Abdul.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021