Pengamat pendidikan Dr Fitriani Manurung, MPd menyebut bahwa percepatan vaksinasi pelajar memberi rasa aman digelarnya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Medan.
"Tingginya angka vaksinasi yang dicapai membuat lebih percaya diri dalam melakukan PTM terbatas, terutama lebih aman dan nyaman," kata Fitriani di Medan, Ahad (7/11).
Vaksinasi, terang dia, merupakan salah satu cara membentuk kekebalan kelompok yang dapat menjaga imunitas tubuh seseorang, khususnya pelajar berusia 12-18 tahun.
Baca juga: Disdik Kota Medan kaji PTM terbatas sekolah dasar untuk kelas 1 hingga 3
Apalagi, ungkapnya, angka vaksinasi pelajar yang telah mencapai 80 persen dari jumlah total 105.651 pelajar SMP di Kota Medan bukanlah suatu perkara mudah.
"Setidaknya pak wali sukses di tiga bidang, mulai menyediakan vaksin, pendistribusian yang baik, dan mendorong kepercayaan warga sekolah untuk mau divaksin," papar dia.
Setelah vaksinasi meminimalisir penyebaran COVID-19, ungkap dia, pelajar juga diwajibkan mematuhi protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak yang merupakan budaya baru.
Baca juga: UMSU tunggu regulasi pemerintah terkait pembelajaran tatap muka
Melalui proses pendisplinan prokes 3M yang ketat dan disiplin, tutur dia, diharapkan budaya sehat dan aman dapat tumbuh di benak sanubari anak-anak.
Pemkot Medan sendiri menerapkan PTM terbatas bagi pelajar SMP Kota Medan dengan aturan sangat ketat, di antaranya prokes dan membatasi pelajar 25 persen setiap kelas sejak 11 Oktober 2021.
"Mereka akan menjadi terbiasa dan terlatih untuk menjaga kesehatan, dan keselamatan dirinya masing-masing. Sebab, semua orang tidak tahu kapan pandemi ini berakhir," beber Fitriani.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Tingginya angka vaksinasi yang dicapai membuat lebih percaya diri dalam melakukan PTM terbatas, terutama lebih aman dan nyaman," kata Fitriani di Medan, Ahad (7/11).
Vaksinasi, terang dia, merupakan salah satu cara membentuk kekebalan kelompok yang dapat menjaga imunitas tubuh seseorang, khususnya pelajar berusia 12-18 tahun.
Baca juga: Disdik Kota Medan kaji PTM terbatas sekolah dasar untuk kelas 1 hingga 3
Apalagi, ungkapnya, angka vaksinasi pelajar yang telah mencapai 80 persen dari jumlah total 105.651 pelajar SMP di Kota Medan bukanlah suatu perkara mudah.
"Setidaknya pak wali sukses di tiga bidang, mulai menyediakan vaksin, pendistribusian yang baik, dan mendorong kepercayaan warga sekolah untuk mau divaksin," papar dia.
Setelah vaksinasi meminimalisir penyebaran COVID-19, ungkap dia, pelajar juga diwajibkan mematuhi protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak yang merupakan budaya baru.
Baca juga: UMSU tunggu regulasi pemerintah terkait pembelajaran tatap muka
Melalui proses pendisplinan prokes 3M yang ketat dan disiplin, tutur dia, diharapkan budaya sehat dan aman dapat tumbuh di benak sanubari anak-anak.
Pemkot Medan sendiri menerapkan PTM terbatas bagi pelajar SMP Kota Medan dengan aturan sangat ketat, di antaranya prokes dan membatasi pelajar 25 persen setiap kelas sejak 11 Oktober 2021.
"Mereka akan menjadi terbiasa dan terlatih untuk menjaga kesehatan, dan keselamatan dirinya masing-masing. Sebab, semua orang tidak tahu kapan pandemi ini berakhir," beber Fitriani.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021