Pemkab Dairi dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara berkolaborasi memberikan bantuan berupa tempat bangunan (green house) dan tanaman hidroponik kepada Pondok Pesantren Sidiangkat.

Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu di Sidikalang, Kamis (4/11), mengapresiasi perhatian dan kepedulian Bank Indonesia atas bantuan itu.

Dirinya bersyukur karena Bank Indonesia hadir untuk mendukung kemandirian ekonomi pesantren dan dapat bersinergi dengan Pemkab Dairi terkait dengan pemasaran maupun pendampingannya.

Baca juga: Bank Indonesia lakukan pendampingan bagi petani kopi di Dairi

Dengan diberikannya "green house" dan budi daya hidroponik oleh Bank Indonesia tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi Pesantren Sidiangkat.

"Walaupun sesuai pengakuan Ketua Yayasan Ponpes Sidiangkat bahwa hasil hidroponik saat ini masih memenuhi kebutuhan pesantren, tapi untuk selanjutnya diharapkan menambah pendapatan pesantren sehingga pesantren dapat mandiri secara finansial," katanya.

Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara, Ibrahim, mengatakan kegiatan itu implementasi dari Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia berupa penguatan rantai nilai halal (halal value chain) di bidang pemberdayaan ekonomi syariah.

Diakuinya, saat ini telah terdapat 10 pesantren di wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Sumatera Utara yang memperoleh pemberdayaan ekonomi dan pengembangan usaha dari Bank Indonesia, tujuh bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pesantren di Kabupaten Dairi.

Pihaknya berharap, jumlah pesantren yang terlibat dalam program pemberdayaan ekonomi dan pengembangan usaha terus bertambah agar kumpulan pesantren ini nantinya dapat melakukan pengembangan pasar bersama, saling memenuhi kebutuhan melalui unit usaha masing-masing, hingga dapat aktif mendukung program Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) yang dapat mendorong akselerasi penguatan ekonomi, baik di daerah, regional, maupun nasional.

Selain memberikan bantuan sarana produksi berupa bangunan "green house" beserta modul tanam, Bank Indonesia juga memberikan bantuan berupa benih tanaman sayuran sebanyak 100 bungkus, nutrisi A&B Mix 500 liter, rockwool 5 bal, TDS/ PH meter 2 pcs dan asam pospat (H3PO4) 25 liter, serta pelaksanaan "capacity building" selama 2,5 hari dengan menghadirkan para narasumber yang kompeten dalam budi daya sayuran hidroponik.

“Kami berharap bantuan teknis ini dapat dimanfaatkan untuk kemajuan usaha budi daya tanaman hidroponik yang dilaksanakan, dan membantu meringankan biaya produksi yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kemandirian pesantren dalam membiayai kebutuhan operasional," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021