Antusias warga untuk ikut vaksinasi COVID-19 di beberapa desa yang ada di Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara patut diapresiasi.
Pasalnya, untuk mendapatkan vaksinasi tersebut para warga rela mengeluarkan ongkos mencapai ratusan ribu rupiah untuk mendapatkan vaksinasi dari pemerintah itu.
Hal ini dilakukan warga sebagai bentuk pencegahan prepentif terhadap virus Corona. Selain itu, upaya ini juga sebagai bentuk dukungan warga terhadap program vaksinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah saat ini.
Baca juga: Capaian vaksinasi di Madina baru 30 persen
Mhd Imbalo salah seorang warga Desa BanjarLancat Kecamatan Panyabungan Timur, kepada ANTARA, Jumat (29/10) menyebutkan untuk mendapatkan vaksinasi tersebut dirinya bersama warga lainnya harus menempuh jarak sepanjang 20 Kilometer dan itu pun harus menggunakan angkutan gardan dua.
"Dari kampung ke Puskesmas Gunung Baringin sekitar 2 jam lah. Untuk kesana warga ada yang naik sepeda motor dan ada juga yang menggunakan angkutan gardan dua," sebut dia.
Meskipun dirinya harus menempuh jarak yang jauh dan mengeluarkan ongkos hingga mencapai Rp. 100 ribuan tersebut, dirinya bersama warga lainnya tetap antusias mengikuti program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah tersebut.
"Ikut vaksinasi ini adalah kesadaran kita sendiri. Ini sebagai bentuk ikhtiar kita terhadap pencegahan COVID-19. Selain itu, ini juga sebagai bentuk dukungan kita terhadap program vaksinasi yang digencarkan Pemerintah saat ini," ujarnya.
Dia menyebut, dari sekitar seratusan warga yang latak vaksin di desanya, saat ini sudah ada 10 orang yang sudah di vaksinasi.
"Saat ini baru 10 orang, di kampung masih ada sekitar 100 warga lagi yang ingin divaksin, mungkin dalam beberapa hari ini mereka akan datang ke puskesmas untuk vaksinasi," sebutnya.
Desa Banjar Lancat sendiri merupakan salah satu desa terisolir di Kecamatan Panyabungan Timur. Selain jauh dari jangkauan telekomunikasi, desa ini juga tidak di aliri oleh listrik.
Sebelumnya Bupati Mandailing Natal, HM Jakfar Sukhairi Nasution, menyebut capaian vaksinasi di Madina baru mencapai 30 persen. Hal itu menyebabkan kabupaten itu masuk dalam PPKM level 3.
Untuk mencapai target vaksinasi sehingga mencapai 50 persen Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi terhadap masyarakat umum, pelajar. Salah satunya adalah dengan kegiatan gebyar vaksin massal berhadiah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Pasalnya, untuk mendapatkan vaksinasi tersebut para warga rela mengeluarkan ongkos mencapai ratusan ribu rupiah untuk mendapatkan vaksinasi dari pemerintah itu.
Hal ini dilakukan warga sebagai bentuk pencegahan prepentif terhadap virus Corona. Selain itu, upaya ini juga sebagai bentuk dukungan warga terhadap program vaksinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah saat ini.
Baca juga: Capaian vaksinasi di Madina baru 30 persen
Mhd Imbalo salah seorang warga Desa BanjarLancat Kecamatan Panyabungan Timur, kepada ANTARA, Jumat (29/10) menyebutkan untuk mendapatkan vaksinasi tersebut dirinya bersama warga lainnya harus menempuh jarak sepanjang 20 Kilometer dan itu pun harus menggunakan angkutan gardan dua.
"Dari kampung ke Puskesmas Gunung Baringin sekitar 2 jam lah. Untuk kesana warga ada yang naik sepeda motor dan ada juga yang menggunakan angkutan gardan dua," sebut dia.
Meskipun dirinya harus menempuh jarak yang jauh dan mengeluarkan ongkos hingga mencapai Rp. 100 ribuan tersebut, dirinya bersama warga lainnya tetap antusias mengikuti program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah tersebut.
"Ikut vaksinasi ini adalah kesadaran kita sendiri. Ini sebagai bentuk ikhtiar kita terhadap pencegahan COVID-19. Selain itu, ini juga sebagai bentuk dukungan kita terhadap program vaksinasi yang digencarkan Pemerintah saat ini," ujarnya.
Dia menyebut, dari sekitar seratusan warga yang latak vaksin di desanya, saat ini sudah ada 10 orang yang sudah di vaksinasi.
"Saat ini baru 10 orang, di kampung masih ada sekitar 100 warga lagi yang ingin divaksin, mungkin dalam beberapa hari ini mereka akan datang ke puskesmas untuk vaksinasi," sebutnya.
Desa Banjar Lancat sendiri merupakan salah satu desa terisolir di Kecamatan Panyabungan Timur. Selain jauh dari jangkauan telekomunikasi, desa ini juga tidak di aliri oleh listrik.
Sebelumnya Bupati Mandailing Natal, HM Jakfar Sukhairi Nasution, menyebut capaian vaksinasi di Madina baru mencapai 30 persen. Hal itu menyebabkan kabupaten itu masuk dalam PPKM level 3.
Untuk mencapai target vaksinasi sehingga mencapai 50 persen Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi terhadap masyarakat umum, pelajar. Salah satunya adalah dengan kegiatan gebyar vaksin massal berhadiah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021